Gencatan Senjata Hamas- Israel Terancam Berantakan, Kok Bisa? Ini Penyebabnya
Hamas menolak membebaskan para sandera menyusul pelanggaran kesepakatan gencatan senjata oleh militer Israel -Tangkapan Layar X @EliAfriatISR-
GAZA, PALPRES.COM – Gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang menyudahi Perang Gaza, terancam berantakan.
Pasalnya, Hamas menolak membebaskan sandera Israel paling lambat Sabtu, seperti yang diminta oleh Presiden AS Donald Trump.
Penolakan kelompok militan itu, menyusul pelanggaran kesepakatan gencatan senjata oleh militer Israel yang melakukan serangan ke Gaza hingga menyebabkan beberapa orang tewas.
Meskipun secara resmi menghentikan pertempuran, tentara Israel telah berulang kali melancarkan serangan udara dan menembaki warga Palestina sejak gencatan senjata mulai berlaku.
BACA JUGA:Sandera Israel Ini Kirim Surat untuk Hamas, Beri Pesan Menyentuh Sebelum Bebas
BACA JUGA:Unjuk Kekuatan! Hamas Bebaskan 4 Tentara Wanita Israel dalam 'Pertunjukan Live'
Warga Palestina juga melaporkan secara berkala mendengar pesawat nirawak Israel di langit.
Hamas Komitmen Gencatan Senjata
Pada Selasa kemarin, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa 92 orang telah tewas dan 822 orang terluka oleh tentara Israel sejak dimulainya gencatan senjata.
Terkait kondisi itu, Juru Bicara Senor Hamas, Sami Abu Zuhri dengan tegas, menyatakan pihaknya "berkomitmen" untuk melaksanakan jadwal kesepakatan penyanderaan yang telah disepakati sebelumnya.
BACA JUGA:Jelang Gencatan Senjata, Komandan Hamas Tewas dalam Serangan Israel, Ini Sosoknya
BACA JUGA:Indonesia Dukung Gencatan Senjata Hamas-Israel, Menlu Sugiono Serukan Ini
Namun, pihaknya tidak akan membebaskan "semua sandera Israel."
Hamas sebelumnya mengatakan bahwa mereka menunda pembebasan sandera tanpa batas waktu, karena "pelanggaran" kesepakatan gencatan senjata.
Trump Desak Pembebasan Sandera
Sebelumnya pada Selasa kemarin, Presiden AS Trump memperingatkan Hamas terkait belum dibebaskannya sandera warga Israel sesuai waktu yang disepakati.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
