Gencatan Senjata Hamas- Israel Terancam Berantakan, Kok Bisa? Ini Penyebabnya
Hamas menolak membebaskan para sandera menyusul pelanggaran kesepakatan gencatan senjata oleh militer Israel -Tangkapan Layar X @EliAfriatISR-
Sementara ribuan warga Palestina yang mengungsi kembali ke rumah mereka di utara, dan truk bantuan diizinkan masuk ke wilayah tersebut setiap hari.
3 Fase Gencatan Senjata
Gencatan senjata antara Hamas dan Israel ini terbagi dalam tiga fase, masing-masing berlangsung selama enam minggu.
Pada fase pertama, yang dimulai pada 19 Januari 2025, akan dilaksanakan pertukaran sandera dan tahanan.
BACA JUGA:Terungkap! Hamas Rekrut Ratusan Pejuang Baru, Ini Bocoran Pejabat Israel
BACA JUGA:Hamas Rilis Video Sandera Israel Ini, ‘Curhat’ setelah Ditahan Lebih dari 420 Hari
Selanjutnya, fase kedua akan mencakup gencatan senjata penuh dan menyeluruh, termasuk penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza.
Gelombang bantuan kemanusiaan juga akan mulai masuk ke wilayah tersebut.
Terkait pertukaran sandera dan tahanan, sebanyak 33 tawanan Israel akan dibebaskan, termasuk wanita, anak-anak, dan warga sipil berusia di atas 50 tahun.
Mereka sebelumnya diculik dalam serangan yang dipimpin oleh Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.
BACA JUGA:Israel Serang Gaza, Tuding Hamas Eksekusi 6 Sandera, Cek Faktanya
BACA JUGA:Klaim Serangan Israel Bunuh 33 Sandera, Hamas Beri Peringatan Ini
Israel juga akan membebaskan lebih banyak tahanan Palestina selama fase pertama, termasuk beberapa yang menjalani hukuman seumur hidup.
Di antara warga Palestina yang dibebaskan, sekitar 1.000 orang di antaranya ditahan setelah 7 Oktober 2023.
Pada fase pertama, warga Palestina juga diberi kesempatan untuk kembali ke rumah mereka di seluruh wilayah Gaza.
Selain itu, pasukan Israel akan menarik diri dari daerah padat penduduk di Gaza untuk memfasilitasi pertukaran tahanan dan jenazah, serta memungkinkan kembalinya para pengungsi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
