Beras Premium yang Tidak Premium
Penulis artikel Dwi Putro Priadi, dalam suatu kegiatan-Ist-
BACA JUGA:Pemerintah Kota Lubuklinggau Gelar Panen Raya Padi dan Semangka
Karena rakyat kita umumnya (termasuk anak-anak) memakan beras 'premium' inilah, jadi banyak yang kurang protein sehingga pertumbuhan otak anak-anak kita (terutama di desa) tidak sempurna, menjadi anak yang tidak cerdas.
Zaman dulu anak desa cerdas karena makan beras sehat.
Bagaimana cara benar memproduksi beras sehat?
Pertama, harus menyimpan stock pangan dalam bentuk gabah.
BACA JUGA:Sekda Muhsin Hadiri Giat Panen Raya Padi bersama Forkopimda Ogan Ilir, Ini Lokasinya
BACA JUGA:KREATIF! Petani OKI Modifikasi Mesin Penggilingan Padi Biasa jadi RMU Serbaguna Hemat Biaya
Maka diperlukan gudang yang lebih besar dan alat pengeringan gabah yang bagus.
Gabah hrs kering jika ingin disimpan lama.
Kedua, gabah disosoh ringan saja ketika hendak dipasarkan sehingga tetap kaya protein dan Vit B.
Beras yang kaya protein ini harus dikemas dalam kemasan yang kedap udara sehingga kandungan oksigennya nol dimana kutu, bakteri jamur tidak bisa tumbuh.
BACA JUGA:Terbaru! 4 Daerah Ini Penghasil Padi Terbesar di Sumatera Selatan, Produksi Padi Tembus 915.747 Ton
BACA JUGA:Ini 6 Cara Menanam Padi yang Baik dan Benar, Dijamin Beras yang Dihasilkan Berkualitas
Di negara maju, beras dijual dalam kemasan plastik kedap udara, ukuran tidak lebih dari 2 kg.
Ketika kemasan dibuka untuk dimasak, isinya bisa habis dalam waktu 2-3 hari saja.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
