QRIS Permudah Sapta Melia Jualan Jamur Crispy, Bayar Tinggal Scan Tak Repot Siapkan Kembalian
Sapta pemilik 'Abdi Jamur Crispy' sudah 4 tahun menyiapkan QRIS untuk memudahkan para pembeli melakukan pembayaran secara digital.-Bethanica/palpres.com-
“Jadi, pembeli yang sudah scan barcode itu langsung ada pemberitahuannya di aplikasi di hp saya kalau uangnya sudah masuk dan Alhamdulillah selama 4 tahun pakai QRIS ini semua transaksi aman,”terangnya lagi.
Tak dipungkiri, adanya fasilitas QRIS di kedainya juga ikut meningkatkan omset penjualan Jamur Crispy Sapta.
“Alhamdulillah, penjualan ikut meningkat, karena selain bisa cash, kami juga siapkan metode pembayaran dengan Scan QRIS ini, jadi pembeli nggak bawa uang cash nggak lari ke pedagang lain,”jelasnya.
Dengan QRIS, dagangan Sapta setiap harinya ludes diborong pembeli.
“Kalau hari biasa saya bawa 5 kilo (jamur) habis, kalau weekend bisa sampai 10 kilogram juga habis. Keuntungan kotor bisa mencapai Rp500 ribu hingga Rp1 juta per hari,”sambungnya.
Siapa sangka QRIS ikut memberikan perubahan pada gaya hidup Sapta.
Sapta yang awalnya menggunakan QRIS untuk memudahkan konsumen, kini juga ikut bertransaksi menggunakan QRIS untuk berbelanja keperluan jualan Jamur Crispy.
“Biasanya saya belanja cash, sekarang saya juga scan QRIS kalau belanja keperluan jualan. Daripada harus ambil uang cash ke ATM, lebih aman saya langsung scan barcode saja. Apalagi toko langganan saya juga menyiapkan akses QRIS untuk konsumen yang berbelanja,”urai Sapta yang kesehariannya berbelanja keperluan jualan di Kawasan Sekip Palembang.
Saat menghampiri Sapta, gerobak Jamur Crispy Sapta sedang ramai yang mengantre untuk membeli, beberapa diantaranya membayar dengan QRIS.
Salah satunya Gita Wulandari (23) yang menjadi langganan Jamur Crispy dagangan Sapta ini.
“Kebetulan saya juga berjualan di Kawasan KI ini, jualan Es Lemon Tea dan dagangan kami berhadapan, jadi saya sering mampir untuk beli Jamur Crispy,”kata Gita.
Sebagai pelaku UMKM muda dan juga Gen Z, Gita mengaku kesehariannya bertransaksi menggunakan QRIS dan sudah sangat jarang menyimpan uang cash.
“Biasanya untuk belanja atau untuk jajan lebih praktis karena tinggal scan saja. Sehari saya bisa 5 sampai 6 kali transaksi pakai QRIS,”pungkas Gita.

Salah satu pembeli yang bertransaksi menggunakan QRIS di 'Abdi Jamur Crispy' milik Sapta.-palpres.com-
Cerita Sapta menjadi salah satu bukti percepatan inklusi keuangan Digital di Provinsi Sumatera Selatan memberikan dampak yang positif.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
