Banner Honda PCX

Kisah Para Istri Nelayan Subang Bisa Datangkan Omzet Rp 1 Miliar Per Tahun

Kisah Para Istri Nelayan Subang Bisa Datangkan Omzet Rp 1 Miliar Per Tahun

Istri Nelayan yang Bisa Menghasilkan Omzet Miliaran dari Produk Dikelolanya. -Istimewa-

Sementara, daging tengkek sedikit dengan duri lebih banyak.

Tengkek, si ikan kurus berduri yang tak diminati pasar, kini menjelma menjadi produk olahan lezat dan bergizi, berkat kegigihan dan kreativitas Eka dan perempuan tangguh KUW Greenthink. 

BACA JUGA:49 Program CSR Dijalankan PHE ONWJ Bagi Masyarakat Pesisir Sepanjang 2024, Apa Saja?

BACA JUGA:PHE ONWJ Bagikan 1.500 Sepatu Bagi Pelajar SD dan SMP di Indramayu

Melalui tangan-tangan kreatif mereka, tengkek disulap menjadi berbagai produk olahan, seperti abon, dendeng, dan kerupuk.

Sebelum Mustika Food dan produk olahan ikan tengkeknya dikenal banyak orang, ikan tengkek hanya dijual di bawah Rp5.000 per kilo.

Bahkan sempat menyentuh Rp2.000-Rp3.000 per kilogram. Tiap satu kilogram berisi 4 - 5 ekor ikan. 

Harga ikan tengkek naik seiring kebutuhan Eka tehadap bahan baku produknya.

BACA JUGA:Miliki Kapasitas Daya Tampung 800 Ribu Barel, Kapal Tanker Arjuna Prima PHE ONWJ Telah Beroperasi

BACA JUGA:PHE ONWJ Komitmen Lestarikan Lingkungan Pesisir Pantai Utara di Jawa Barat

Dalam satu bulan, Eka memerlukan bahan baku ikan tengkek rata-rata 1,5 - 2 kuintal. 

Jumlah itu untuk memenuhi permintaan konsumen lintas kota sampai lintas negara, mulai dari Subang, Bandung, Jabodetabek, Bali, Jambi, hingga Singapura. 

Hasilnya, harga ikan tengkek melonjak naik menyentuh hingga Rp17.000 - Rp25.000 per kilogram.

Bisnis Eka semakin membesar berkat diversifikasi produk.

BACA JUGA:PHE ONWJ Lakukan Pemotongan Pertama Lempeng Platform Anjungan OOA

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: