PGN Bersinergi dengan Bukit Asam dalam Proyek Pengembangan SNG dari Batu Bara
PGN Bersinergi dengan Bukit Asam dalam Proyek Pengembangan SNG dari Batu Bara--PGN Subhloding Pertamina
SNG merupakan gas hasil olahan batu bara yang menyerupai gas bumi.
Produk ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar maupun bahan baku industri.
BACA JUGA:Perluas Penggunaan BBG, PGN dan Aerotrans Dorong Transportasi Ramah Lingkungan
BACA JUGA:PGN Alokasikan Capex US$338 Juta untuk Infrastruktur dan Transisi Energi di 2025
Nantinya, SNG diproyeksikan untuk menjangkau pelanggan eksisting PGN, khususnya industri di wilayah Jawa Bagian Barat yang tengah menghadapi tantangan pasokan.
“Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, Holding Migas Pertamina, serta pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan studi berjalan sesuai prinsip tata kelola yang baik,” jelasnya.
Sebelumnya, PGN juga telah menginisiasi diversifikasi pasokan melalui proyek Biomethane dengan memanfaatkan POME (Palm Oil Mill Effluent) untuk menghasilkan biogas.
Melalui pengolahan lebih lanjut dari biogas, biomethane kemudian dapat dikompresi menjadi Compressed Natural Gas (CNG) untuk didistribusikan ke pelanggan.
BACA JUGA:Gas Bumi Dukung Program MBG dan Kelancaran Mudik Lebaran, Solusi Energi Terbarukan
BACA JUGA:Produk UMKM Binaan Kilang Pertamina Plaju Mengudara di Pesawat Garuda Indonesia!
Seperti industri, rumah sakit, hotel, dan pusat perbelanjaan.
PGN menjalankan proyek Biomethane bersama konsorsium Jepang dan saat ini tengah mempersiapkan FEED untuk Plant Kilang Biomethane di Sumatera.
Adapun target commisioning pada Triwulan II 2027 berkapasitas 1,2 BBTUD.
“Proyek Biomethane juga merupakan komitmen PGN terhadap keberlanjutan pasokan gas bumi yang rendah karbon, sehingga dapat membantu mengurangi emisi karbon dan mendukung NZE pada tahun 2060,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
