Uang BLT PKH yang Diterima via ATM dan Pos Tak Sesuai Komponen? Ini 3 Penyebabnya
Ilustrasi -Dok Palpres-palpres.com
BACA JUGA:4 Jenis Batu Akik yang Konon Memiliki Kekuatan Mistis, Nomor 3 Jarum Emas
Maksimal 3 dalam satu keluarga.
Untuk anak sekolah SD, SMP, SMA/Sederajat mendapatkan Rp 900.000 sampai dengan Rp2.000.000.
Untuk lansia dan disabilitas mendapatkan Rp2.400.000.
Kemudian ibu hamil, dan balita Rp3.000.000.
BACA JUGA:Intip Fitur Canggih Smartphone Generasi Teranyar vivo V29, Hadir dengan Warna Baru Velvet Red
Bantuan tersebut diterima per tahunnya setiap KPM, dan dibagi empat tiap komponennya, kemudian dijumlahkan.
Kemudian timbul pertanyaan dimasyarakat penerima bansos, kenapa jumlah bantuan yang ada sering kali tidak sesuai dengan komponen yang dimiliki?
Nah, untuk itu mari kita simak penjelasannya.
Pertama, data anggota keluarga yang sedarah dengan pengurus PKH belum masuk ke dalam Kartu Keluarga (KK).
BACA JUGA:3 Penyebab Daun Tanaman Hias Lidah Mertua Menguning, Waspada Serangan Kutu
Seperti ketika anak baru lahir, anak belum dibuatkan akta kelahiran, dan juga belum dimasukan kedalam KK.
Kedua, meskipun anak baru lahir sudah dimasukan ke dalam Kartu Keluarga dan telah online di Dukcapil, akan sangat disayangkan jika data tersebut tidak juga dimasukan ke DTKS yang dikelola oleh Kemensos.
Ketiga, komponen anak sekolah yang kamu miliki tidak padan antara Dukcapil, Dapodik milik Kemendikbud, dan Emis milik Kemenag.
Ini juga alasanya ada anak yang telah tamat sekolah tetap terhitung bantuannya, dikarenakan masih ada datanya didalam Dapodik sekolah, dan belum dikeluarkan (mutakhirkan).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
