Banner Honda PCX

Sebanyak 121 Siswa PAUD hingga SMA di Pali Sumsel Keracunan MBG

Sebanyak 121 Siswa PAUD hingga SMA di Pali Sumsel Keracunan MBG

Sebanyak 121 Siswa PAUD hingga SMA di Pali Sumsel Keracunan MBG--Istimewa

JAKARTA, PALPRES.COM - Adapun Jumlah siswa yang diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumsel mencapai 121 orang. 

Yang dimana menurut penjelasan Dinkes PALI masih menyelidiki penyebab keracunan massal ini.

BACA JUGA:MANTAP! Pemkot Palembang Segera Renovasi 30 Rumah Tidak Layak Huni

BACA JUGA:Saldo DANA Gratis Rp480 Ribu Masuk E-Wallet Kamu dari Aplikasi Penghasil Uang, Jangan Lewatkan!

Ratusan siswa itu berasal dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Jumlah ini berdasarkan data Dinkes PALI.

"Jadinya Laporan terbaru dari Dinkes PALI ada 121 siswa dari tingkat PAUD, SD, SMP dan SMA yang diduga keracunan usai makan-makanan MBG," ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sumsel, Deddy Irawan

BACA JUGA:SKK Migas - Medco E&P Gelar Hulu Migas Road to School di Kecamatan Lais, yuk SImak Liputannya

BACA JUGA:Uang Jajan Tambahan? Main Game Ini Bentar Doang, Saldo DANA Gratis Rp150.000 Cair Ga Pake Lama

Yang dimana dia memastikan, dugaan keracunan ratusan siswa itu usai menyantap MBG. Para siswa mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, dan pusing.

Jadinya sebanyak 50 siswa dari 121 siswa itu sudah diperbolehkan pulang. Kondisi para siswa mulai membaik pasca mendapat perawatan.

BACA JUGA:Sudah Tiba di Asrama Haji, 370 Jemaah Kloter 3 Embarkasi Palembang Berangkat Menuju Arab Saudi Hari Ini

BACA JUGA:Indibiz Koneksi Internet Cepat dan Stabil, Kunci Sukses Work From Cafe di Sosiospace

"Ada 50 siswa yang sudah diperbolehkan pulang malam ini karena kondisinya sudah membaik. Sisanya, 71 siswa masih dirawat untuk diobservasi lanjutan," ujar Deddy.

Tim surveilans dan pusat krisis dari Dinkes Sumsel juga telah diberangkatkan menuju PALI. Mereka akan berkoordinasi dengan tim Dinkes PALI untuk mengetahui penyebab dugaan keracunan ratusan siswa tersebut.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: