Banner Honda PCX

Pakar SEVIMA dan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi: Kampus Berdampak Sejahterakan Masyarakat

Pakar SEVIMA dan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi: Kampus Berdampak Sejahterakan Masyarakat

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., bersama Pakar SEVIMA Wahyudi Agustiono PH.D, dalam tayangan Bincang Kita di TV Nasional "Harvesting Hope, Kemitraan Riset Indonesia-Australia untuk Solusi Nyata". -SEVI-

MADURA, PALPRES.COM – Kampus Berdampak, program Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Kemendiktisaintek, hadir dengan cara kampus membuatkan teknologi bagi petani garam di pesisir MADURA.

Penerapan teknologi tersebut memberikan dampak positif bagi para petani garam, yang selama ini hidup dalam ketidakpastian karena bergantung pada sinar matahari dan cuaca yang sulit diprediksi.

Hal ini menunjukkan, jika kampus tidak hanya menjadi pusat pencarian ilmu, tetapi juga menjadi motor penggerak peradaban yang solutif.

Demikian diungkapkan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., bersama Pakar SEVIMA Wahyudi Agustiono PH.D, dalam tayangan Bincang Kita di TV Nasional "Harvesting Hope, Kemitraan Riset Indonesia-Australia untuk Solusi Nyata". 

BACA JUGA:Komitmen Revolusi Pendidikan dengan Teknologi, SEVIMA Terima Penghargaan Ini dari ITS

BACA JUGA:Executive Forum SEVIMA, Ratusan Rektor Rumuskan 3 Tips Kampus agar Digandrungi Gen Z

"Harapan besarnya adalah kita ingin merevitalisasi bagaimana kampus-kampus ini membagi peran strategis, yang dapat memberikan kontribusi pada kepentingan atau persoalan yang dihadapi oleh bangsa ini," ujar Prof. Fauzan, Minggu 20 Juli 2025  pagi.

Teknologi untuk Memanen Garam

Salah satu perwujudan dari visi tersebut adalah proyek "Harvesting Hope" di Madura, sebuah kemitraan riset antara Indonesia dan Australia melalui program KONEKSI

Dipimpin oleh Assoc. Prof. Wahyudi Agustiono, Ph.D., seorang dosen dari Universitas Trunojoyo Madura, proyek ini tidak hanya mencari solusi untuk satu masalah, tetapi menerapkan teknologi baru dan cerdas bernama "poligenerasi".

BACA JUGA:4 Strategi Kampus Sesuaikan Kebutuhan Gen Z, Apa Saja? Bakal Dikupas Executive Forum SEVIMA

BACA JUGA:Eks Direktur Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan jadi Advisor SEVIMA

Menurut Wahyudi, inovasi ini secara bersamaan mengatasi beberapa masalah sekaligus. 

Di lahan yang sama, petani tidak hanya memproduksi garam, tetapi juga membudidayakan rumput laut yang bernilai ekonomis, dan desalinasi mengubah air laut menjadi air bersih yang layak minum bagi warga. 

Hebatnya lagi, dengan memasang panel surya dan teknologi Rankine Cycle yang mengubah panas menjadi listrik, proyek ini mampu menyediakan sumber energi mandiri untuk masyarakat sekitar dengan harga terjangkau.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait