Ratusan Tentara Bayaran Tewas di Ukraina

Ratusan Tentara Bayaran Tewas di Ukraina

PALPRES COM Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan ratusan tentara bayaran asing di Ukraina Juru bicara Kemenhan Rusia Igor Konashenkov Kamis 2 Juni 2022 mengatakan pasukan Rusia menewaskan ratusan tentara bayaran asing tidak lama setelah mereka masuk ke Ukraina dengan senjata jarak jauh presisi tinggi Ia menambahkan para tentara bayaran asing itu langsung mendapat pelatihan militer lanjutan dan berkoordinasi dengan unit unit teknis segera setelah tiba di Ukraina Menurut Konashenkov sebagian besar tentara bayaran asing itu tewas di medan tempur karena rendahnya level pelatihan dan tidak punya pengalaman bertempur Para komandan unit unit bersenjata Ukraina dan Garda Nasional negara itu menggunakan tentara bayaran asing untuk menekan jumlah korban jiwa di antara mereka imbuhnya Para tentara bayaran yang ditangkap awalnya mengaku sebagai korban dan karena jenazah para tentara bayaran asing dimusnahkan oleh rezim Kiev hingga tak bersisa maka keluarga para korban di negaranya tidak mengetahui jika mereka sudah meninggal terang Konashenkov Sementara itu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov memperingatkan Amerika jika negara ini menjadi pihak ketiga di perang Ukraina dan menegaskan pentingnya kesadaran negara negara Barat terkait upaya Kiev untuk memperluas konflik Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan sistem itu memiliki jangkauan 40 mil sekitar 65 kilometer dan mereka telah menerima jaminan dari Ukraina bahwa sistem itu tidak akan digunakan untuk menargetkan wilayah Rusia Klaim yang dibantah oleh Kremlin bahwa latar belakang perilaku Kiev menghalangi kita untuk mempercayai janjinya Jubir Kremlin Dmitry Peskov saat merespon statemen Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkait sistem roket AS tidak akan digunakan menyerang wilayah Rusia mengatakan berdasarkan pengalaman Rusia tidak lagi percaya kepada Ukraina Amerika Serikat dengan mengirim senjata ke Kiev secara sistematis dan sengaja menambah kayu bakar ke api Pengiriman senjata ke Ukraina oleh Amerika tidak akan membantu minat Kiev untuk memulai perundingan damai Biden di sebuah artikel yang dirilis Koran New York Times menginformasikan keputusan Washington untuk mempersenjata Kiev dengan sistem roket multi Padahal sebelumnya Biden menyatakan bahwa Gedung Putih tidak akan mengambil langkah seperti ini Rusia berulang kali menyatakan bahwa pengiriman senjata ke Ukraina sama halnya dengan menuangkan bensin ke api dan bahwa setiap pengiriman senjata ke Ukraina adalah target yang sah untuk dihancurkan oleh militer Rusia Amerika Serikat tampaknya berusaha membantu Kiev menghentikan laju pasukan Rusia dan sekutu paramiliter mereka di provinsi Donetsk dan Luhansk dengan mengirimkan beberapa sistem roket peluncuran berganda Himars Moskow sekarang sedang memusatkan operasi militer di dua wilayah untuk menduduki semua wilayah kedua provinsi dan mengingat Moskow sebelumnya mengakui secara resmi Donestk dan Luhansk sebagai negara merdeka Moskow berusaha menciptakan zona penyangga antara Rusia dan Ukraina Oleh karena itu sangat penting bagi Ukraina untuk menghentikan pergerakan pasukan Rusia khususnya di Luhansk dan memukul mundur pasukan Moskow Militer Rusia dilaporkan telah menguasai kota Severodonetsk dan pasukan Ukraina yang mundur dari kota itu menetap di Lysychansk benteng besar terakhir di Luhansk Jika kota Lysychansk juga jatuh maka pasukan Ukraina tidak lagi memiliki pangkalan untuk melawan pasukan Rusia di Luhansk dan militer Rusia akan berhasil menguasai total provinsi ini Oleh karena itu Washington saat ini mengirim senjata seperti sistem roket peluncuran berganda Himars ke Ukraina sejalan dengan tujuan keseluruhannya untuk melanjutkan perang di Ukraina yang telah menggeser keseimbangan yang menguntungkan pasukan Ukraina dan pada saat yang sama itu tidak mengarah pada kemenangan yang menentukan atau penarikan penuh tentara Rusia Meski demikian Moskow khawatir atas penggunaan sistem ini oleh Ukraina untuk melancarkan serangan roket besar besaran ke wilayah Rusia dan hal ini dari sudut pandang mereka sama halnya dengan keterlibatan langsung Amerika di perang Ukraina sebagai pihak ketiga Syaiful Amri Disway Id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: