Kasus Stunting Bukan Karena Faktor Keturunan

PALPRES COM Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami stunting Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek kerdil dari standar usianya Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan genetik dari kedua orangtuanya sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa apa untuk mencegahnya Padahal seperti kita ketahui genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku lingkungan sosial ekonomi budaya politik dan pelayanan kesehatan Dengan kata lain stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah kata Kepala Direktur RSUD OKU Timur Dr Sugihartono Dikatakanya salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting Upaya ini bertujuan agar anak anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal Dengan disertai kemampuan emosional sosial dan fisik yang siap untuk belajar serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting Yaitu perbaikan pola makan pola asuh serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih tuturnya Diterangkannya masalah nonkesehatan menjadi akar dari stunting baik itu masalah ekonomi politik sosial budaya kemiskinan kurangnya pemberdayaan perempuan serta masalah degradasi lingkungan Karena itu saya tegaskan kesehatan membutuhkan peran semua sektor dan tatanan masyarakat jelasnya Dalam kesempatan itu ia juga mengucapkan selamat kepada Ketua TP PKK OKU Timur dr Sheila Noberta S pA M Kes yang meraih penghargaan dari Perhimpunan Dokter Umum Indonesia Pusat sebagai Dokter Penggiat Anti Stunting Semoga cita cita dr Sheila tercapai agar OKU Timur terbebas dari stunting dan menjadi kabupaten wisata kesehatan pungkasnya MAN

Sumber: