Honda

UIN Rafah-UIN Antasari Kaji Persahabatan Ulama Nusantara, Abdul Somad Al-Palimbani dan M Arsyad Al-Banjar

UIN Rafah-UIN Antasari Kaji Persahabatan Ulama Nusantara, Abdul Somad Al-Palimbani dan M Arsyad Al-Banjar

PALEMBANG, PALPRES.COM – Dua universitas di jajaran Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah (Rafah) Palembang dan UIN Antasari Banjarmasin mengkaji tokoh ulama nusantara asal daerah masing-masing, Jumat (30/02/2022). Kedua tokoh tersebut yakni Abdul Somad Al-Palimbani dan Muhammad Arsyad Al-Banjari.

Kajian dari dua universitas antar pulau ini dikemas dalam Seminar Peradaban Islam Melayu yang digelar Pascasarjana UIN Raden Fatah ini membahas persaudaraan kedua tokoh dalam konteks belajar dan mendakwahkan ajaran Agama Islam.

Dalam seminar ini dihadiri oleh Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Prof. Dr. Mujiburrahman, MA, Wakil Rektor 1 UIN Raden Fatah Palembang, Dr. Muhammad Adil, MA, Direktur Pascasarjana UIN Raden Fatah Prof. Dr. H Duski Ibrahim, M.Ag penggagas Lembaga Kajian Naskah Melayu (LKNM) UIN Raden Fatah Palembang, Kaprodi S3 Peradaban Islam Dr Muhammad Noupal, M.Ag, SMB IV Sultan Raden Muhammad Fauwaz Diradja, SH, M.Kn dan lainnya.

Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Prof. Dr. Mujiburrahman, MA., mengatakan, Abdul Somad Al-Palimbani dan Muhammad Arsyad Al-Banjari belajar agama di Haramain, Makkah dengan guru yang sama.

BACA JUGA:Pascasarjana UIN Rafah Bangun Kerjasama dengan Unila

“Keduanya sahabat baik selama di Haramain Makkah Madinah, satu perguruan. Peran keduanya seperti dibagi, Abdus Somad bidang tawasuf sedangkan Muhamamd Arsyad bidang fikih, syariah. Ini merupakan peran yang cantik sehingga tidak berbenturan satu sama lain,” kata Prof Mujibburahman.

Oleh sebab itulah, peran kedua tokoh yang hidup dalam kurun abad 19 dan awal abad 20, harus ditelusuri dan dipublikasikan. Dengan begitu, masyarakat bisa tetap mengenal dan mempelajari sejarah dari kedua tokoh ini.

“Di sini kita saling bertukar pikiran, mendukung agar dakwahnya efektif. Saya berharap persaudaraan seperti ini bisa dilanjutkan oleh generasi sekarang,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Prodi S3 Peradaban Islam, Pascasarjana UIN Raden Fatah, Dr Muhammad Noupal, M.Ag mengatakan, latarabelakang seminar ini karena adanya kesamaan budaya tanah melayu yang didukung keinginan untuk mengajarkan dan menyebarkan faham Ahlu Sunnah, termasuk di dalamnya penguatan tasawuf dan tarekat.

BACA JUGA:Prodi Peradaban Islam Optimis Konversi Akreditasi A Menjadi Unggul, Strateginya Bikin Geleng Kepala

"Oleh karena itu, ciri penting relasi mereka, terletak dalam kesamaan silsilah tarekat yang bertemu; misalnya kepada Syekh Samman," jelasnya.

Lebih jauh kata Dr. Noupal, kajian ulama Nusantara ini sebagai upaya Prodi Peradaban Islam untuk menyambung kembali tali sejarah Islam Indonesia pada abad ke-19.

"Prodi S3 Peradaban Islam UIN RF memang saat ini sedang mengembangkan riset utk memunculkan kembali Sejarah Ulama Lokal Nusantara. Hal ini ditujukan untuk menyambung kembali tali sejarah Islam Indonesia abad 19 yang sangat kaya," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: