Honda

IKAI Sumsel Gali Penyebab Konsumsi Narkoba, Begini Strateginya

IKAI Sumsel Gali Penyebab Konsumsi Narkoba, Begini Strateginya

PALEMBANG, PALPRES.COM – Penyalahgunaan narkoba masih menjadi tantangan berat bagi keberlangsungan generasi muda. Ikatan Konselor Adiksi Indonesia (IKAI) Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat, penyalahgunaan narkoba pertama kali disebabkan karena faktor pergaulan dengan usia produktif berkisar 15-35 tahun

“Biasanya kita mencari tahu dulu riwayat penyalahgunaannya. Kenapa bisa memakai narkoba, apa faktor dan efek yang dirasakan setelah menggunakan narkoba. Dari informasi tersebut baru kita lakukan teknik rehablitasi yang akan dilakukan,” terang Ketua IKAI Sumsel, Fadil, saat mengisi program Podcast Cuko Pedes di Palpres Official belum lama ini.

Namun demikian, dia mengaku kalu orang yang menyalahgunakan narkoba tidak bisa sembuh. Potensi penggunaan narkoba dimungkinkan kembali terjadi jika tidak ada benteng dari orang yang sudah kecanduan zat adiktif ini.

“Sama seperti diabetes, penyakit itu bisa disembuhkan asalkan penderitanya bisa mengontrol pola makan, begitu juga dengan program rebilitasi. Oleh sebab itulah harus membentengi dirinya setelah dia keluar,” terang konselor di salah satu lokasi rehabilitasi miliki swasta ini.

BACA JUGA:Rumah Rehabilitasi untuk Pecandu Narkoba di OKU Segera Diresmikan

Dia menjelaskan, program rehabilitasi ada dua macam, rehabilitasi rawat inap dan rawat jalan. Dalam menjalankan profesinya, konselor akan memberikan edukasi tentang bahaya dan pencegahan narkoba secara individual.

Hanya saja, pihaknya kerap kali mengalami tantangan seperti program rehabilitasi ini didominasi dari orang yang terlebih dahulu ditangkap oleh pihak berwajib. Dengan kata lain, pecandu narkoba mengikuti program tersebut dengan terpaksa bukan kemauan sendiri.

“Langkah yang kami lakukan biasanya dengan pendekatan secara individual. Dengan terbangunnya interaksi dengan pecandu narkoba, kami melakukan scrinning, assessment dan treatment. Dari langkah ini, pada prinsipnya kami membangun kerjasama dengan klien atas permasalahan yang kini dihadapinya,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Perhimpunan Konselor VCT HIV dan Aids Indonesia (PKVHI) Sumsel, Khairul S Penjalang, berpesan kepada generasi muda untuk tidak menggunakan narkoba.

BACA JUGA:DJ Joice Kemungkinan Besar Direhabilitasi

Pihaknya juga sudah melakukan berbagai upaya seperti penyuluhan ke sekolah dan mendatangi masyarakat yang berpotensi menjadi pengguna narkoba. 

“Kalau belum ketergantungan bisa dilakukan rehabilitasi. Namun yang terpenting jangan takut mendatangi pusat rehabilitasi karena usaha inilah yang bisa dilakukan agar bisa dipulihkan atau tidak terjerumus ke narkoba lagi,” sarannya.

Pihaknya juga meminta kepada orang tua untuk tidak merasa malu membawa anaknya untuk direhabilitasi. Sebab, ketertutupan orang tua atas permasalahan anak tersebut membuat sang anak akan mendalami obat-obatan terlarang ini.

“Masyarakat terutama orang tua jangan menganggap anak (pecandu narkoba, red) itu aib atau bermasalah. Sebab, itulah yang menjadi kendala di lapangan karena adanya ketertutupan dari orang tuanya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: