Prodi Peradaban Islam Fokus Penguatan Riset Kolaboratif
PALEMBANG, PALPRES.COM – Pimpinan Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, melalui Program Studi (Prodi) S3 Peradaban Islam akan melakukan riset kolaboratif bersama UIN Antasari Banjarmasin.
Salah satu riset yang akan dilakukan dalam mengkaji dua ulama nusantara, Abdul Somad Al-Palimbani dan Muhammad Arsyad Al-Banjari.
Ketua Prodi S3 Peradaban Islam, Dr. Muhammad Noupal, M.Ag, mengatakan, Prodi S3 Peradaban Islam saat ini sedang mengembangkan riset untuk memunculkan kembali Sejarah Ulama Lokal Nusantara. Hal ini ditujukan untuk menyambung kembali tali sejarah Islam Indonesia sekitar abad 19.
“Kerja sama dengan UIN Antasari akan diarahkan untuk penguatan riset kolaboratif dan diseminasi hasil-hasil penelitian terutama yang berkaitan dengan Peradaban Islam. Salah satu bentuknya adalah kajian naskah dan manuskrip keagamaan,” jelas Dr. Noupal.
Seperti riset Abdul Somad Al-Palimbani dan Muhammad Arsyad Al-Banjari, dikarenakan adanya kesamaan budaya tanah melayu yang didukung keinginan untuk mengajarkan dan menyebarkan faham Ahlu Sunnah, termasuk di dalamnya penguatan tasawuf dan tarekat.
Oleh karena itu, ciri penting relasi kedua ulama nusantara ini terletak dalam kesamaan silsilah tarekat yang bertemu, salah satunya berguru kepada Syekh Samman.
“InsyaAllah di bulan Agustus kita sudah berencana untuk kunjungan ke sana,” katanya.
Sementara itu, Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Prof. Dr. Mujiburrahman, MA., mengaku, pihaknya akan membangun kerjasama dengan Pascasarjana UIN Raden Fatah untuk menggali khasanah intelektual yang diwariskan generasi terdahulu berupa manuskrip, tulisan tangan, kitab, dan lainnya.
BACA JUGA:Prodi Peradaban Islam Optimis Konversi Akreditasi A Menjadi Unggul, Strateginya Bikin Geleng Kepala
“Saya kira perlu melakukan diseminasi dari hasil penelitian agar bisa dipublikasikan ke jurnal bereputasi dunia sehingga tidak hanya bisa dinikmati masyarakat Indonesia tapi juga internasional,” ujarnya.
Prof. Mujiburrahman, mengatakan, Abdul Somad Al-Palimbani dan Muhammad Arsyad Al-Banjari belajar agama di Haramain, Makkah dengan guru yang sama.
“Keduanya sahabat baik selama di Haramain Makkah Madinah, satu perguruan. Peran keduanya seperti dibagi seperti Abdus Somad bidang tawasuf sedangkan Muhamamd Arsyad bidang fikih, syariah. Ini merupakan peran yang cantik sehingga tidak berbenturan satu sama lain,” kata Prof Mujibburahman.
Oleh sebab itulah, peran kedua tokoh yang hidup dalam kurun pascaabad ke-17 ini harus ditelusuri dan dipublikasikan. Dengan begitu, masyarat bisa tetap mengenal dan mempelajari sejarah dari kedua tokoh ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: