Honda

Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Kelima)

Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk  di Lampung, 1868-1869 (Bagian Kelima)

Oleh Dudy Oskandar
(Jurnalis dan Peminat Sejarah Sumatera Selatan)

2] Surat Van der Tuuk kepada J. Roos, Batavia 17 Agustus 1868

Batavia, 17 Agustus 1868

Sahabat yang baik!

Seperti kau lihat, saat ini aku berada di Batavia, dan seharusnya sudah berangkat ke Bali jika tidak ada desas-desus tentang kerusuhan yang sedang terjadi di pulau itu.

BACA JUGA:Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Keempat)

Berita terakhir pasti kau sudah baca atau mungkin sekaligus lewat surat ini.

Bersama beberapa orang teman, aku melakukan perjalanan ke daerah Priangan.

Perjalanan ini ternyata menghabiskan biaya yang sangat tinggi, terutama apabila sebagai partikelir kita tidak memiliki kuda pos: harga kuda pos pemerintah per pasang adalah dua gulden dan harus dibawa di jalanan yang tidak terdapat kuda kabupaten, yang setengah harga lebih murah.

Kuda-kuda kabupaten hanya diberikan kepada penduduk Priangan.

BACA JUGA: Surat-Surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Ketiga)

Hanya seizin Bupati, kuda-kuda itu boleh digunakan oleh pihak lain.

Dalam perjalanan pulang dari Cianjur ke Buitenzorg, aku berkenalan dengan Tuan Van Geuns, yang tinggal di Cianjur.

Ia memintaku untuk menyampaikan salam kepadamu.

Tempat-tempat yang aku kunjungi bisa kau lihat di peta: pertama-tama adalah Buitenzorg dan Gadog, kemudian melewati Mega Mendung (awan hujan yang tebal) kata mega kau kenal dari bahasa Sansekerta) ke Telaga Warna (sebuah danau kawah) dan kemudian ke Sindanglaya, Cianjur, Bandung, Garut dan Waspada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com