Honda

Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Kelima)

Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk  di Lampung, 1868-1869 (Bagian Kelima)

BACA JUGA: Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Kedua)

Tanpa diragukan lagi, tempat terakhir ini adalah tempat terindah di Jawa dan merupakan sebuah perkebunan teh yang didirikan oleh Tuan Holle.

Dari Bandung saya melanjutkan ke Lembang, di mana terdapat makam Junghuhn, dan dari situ saya pergi menuju Tangkuban Perahu, sebuah kawah yang masih menggelegak yang pasti kau kenal lewat karya Junghuhn.

Di Bandung aku menginap di tempat Engelmann.

Keadaannya tampak buruk sekali dan setiap kali ia mengeluarkan darah.

BACA JUGA:Surat-surat Herman Neubronner van der Tuuk di Lampung, 1868-1869 (Bagian Pertama)

Aku mengkhawatirkan keadaannya, terlebih lagi ia sedang dirawat oleh seorang dokter yang menurutku tidak berpengalaman.

Dokter ini menangani Engelmann seperti menangani seorang penderita demam, sehingga Engelmann harus menelan banyak pil kina.

Perjalananku ke Italia bisa dikatakan gagal, karena aku belum sempat melihat Naples.

Itu disebabkan oleh Jäger, yang ketakutan karena cerita-cerita tentang penyakit tifus yang sedang mewabah di sana.

BACA JUGA: Memindahkan Ibu Kota Sumatera Selatan (Bagian Terakhir)

Dari Roma saya berangkat menuju Florence, di mana saya menghabiskan waktu yang membosankan selama seminggu, karena kunjungan ke museum hanya diperkenankan bagi para pakar seni saja.

Dari Florence saya menuju Perancis via Mont Cenis.

Saya berpisah di sebuah kota kecil dan dari situ Jäger pergi ke Paris dan aku ke Marseille.

BACA JUGA: Memindahkan Ibu Kota Sumatera Selatan (Bagian Ketujuh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com