Citraland
Honda

Ekonomi Pagaralam Tumbuh Tapi Tren Kemiskinan Meningkat

Ekonomi Pagaralam Tumbuh Tapi Tren Kemiskinan Meningkat

PAGARALAM, PALPRES.COM- Berdasarkan data statistik BPA Kota Pagaralam dalam kurun tiga tahun terakhir kondisi perekonomian Kota Pagaralam masih bisa tumbuh positif, yaitu sebesar 0,01 persen.

Namun masih ada catatan, angka kemiskinan di Kota Pagaralam menunjukkan garis tren kenaikan. 

Menurut Kepala BPS Kota Pagaralam, Dedi Fahlevi MSi didampingi Kasi Integrasi Pengolahan Diseminasi Statistik (IPDS), Pray Putra Hasianro Nadeak, kemiskinan erat kaitannya dengan laju pertumbuhan ekonomi. 

Komponen ini dua bagian dinamika suatu daerah yang saling erat terkait, walaupun tingkat keterkaitannya merupakan angka relatif yang tidak akan sama antarwilayah, sangat tergantung pada sektor dominan yang berkontribusi paling besar dalam perekonomian wilayah.

BACA JUGA:Walikota Alpian Minta Penghapusan Honorer Ditinjau Kembali

“Dilihat dari persentase kemiskinan, sejak tahun 2019 sampai 2021 menunjukkan peningkatan. Untuk Kota Pagaralam, dengan sektor pertanian yang mendominasi dalam perekonomian, dengan perkebunan tahunan yang paling besar, menjadikan perekonomian Pagaralam menjadi lebih statis pergerakannya,” ungkapnya.

Dedi mengatakan, berdasarkan data yang ada di 2019 angka kemiskinan 8,90 persen, di tahun 2020, 9,07 persen dan angkanya terus meningkat menjadi 9,40 hingga di tahun 2021. 

“Tren kenaikan persentase kemiskinan yang terjadi tersebut tidak bisa dikaitkan secara langsung, atau mengindikasikan terjadinya penurunan kinerja Pemerintah Kota Pagaralam dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Tetapi lebih kepada kondisi tak terduga alamiah yang terjadi,” beber Dedi.

Lebih jauh dikatakannya masih tumbuhnya ekonomi ditengah terjadinya kenaikan angka kemiskinan di Kota Pagaralam menunjukkan bahwa ketahanan ekonomi masyarakat di kaki gunung Dempo ini masih relatif lebih baik dibanding daerah lainnya di Sumatera Selatan. Yang hampir semua daerah mengalami pertumbuhan ekonomi minus, termasuk Provinsi Sumatera Selatan, yang hanya tumbuh sebesar -0,11 persen di tahun 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: