Honda

Siswa Minim, Tujuh Guru SMAN 7 Lubuklinggau Nol Jam Mengajar

Siswa Minim, Tujuh Guru SMAN  7 Lubuklinggau Nol Jam Mengajar

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Kekurangan murid dialami SMA Negeri 7 Lubuklinggau. Imbasnya, tujuh orang guru di sekolah tersebut tidak ada jam mengajar.

"Tahun ini hanya mendapat siswa baru 20 orang," kata Kepala SMAN 7 Lubuklinggau, Agustunizar kepada wartawan.

Setiap tahun, menurutnya, jumlah siswa di SMAN 7 selalu menyusut. Itu karena imbas dari sekolah-sekolah besar atau sekolah di tengah kota yang menerima siswa lebih dari kuota.

Di samping itu, penurunan juga karena siswa memilih SMK yang juga menerima melebihi kuota. Ditambah lagi dengan banyaknya sekolah swasta di tengah kota.

"Karena kurangnya siswa, maka kurang jam mengajar. Sehingga guru-guru yang sertifikasi ada yang dapat jam," ungkapnya. 

Saat ini jumlah guru di SMAN 7 Lubuklinggau ada 36 orang. Dari jumlah itu, tujuh orang guru tidak ada jam mengajar. Masing-masing dua orang guru PPPK dan lima guru PNS. Mereka merupakan guru mata pelajaran Biologi dan Bahasa Inggris. 

"Mereka tentu sedih. Bisa dikatakan merugikan negara. Digaji namun tidak mengajar. Ini salah satu permasalahan," jelasnya.

Agustunizar tak memungkiri kalau letak sekolah yang dipimpinnya berada di pinggiran kota. Namun fasilitas ruang belajar mencukupi. Total ada 20 ruang belajar dan yang terpakai saat ini lima ruang kelas.

Sedangkan total siswa di SMAN 7 Lubuklinggau ada 110 orang. Masing-masing yakni 20 siswa baru Kelas 10, Kelas 11 sebanyak 40 siswa, dan Kelas 12 ada 50 siswa. 

"Jumlah siswa tentu berpengaruh terhadap operasional sekolah. Sebab dana BOS ditransfer ke sekolah berdasarkan jumlah siswa," ucapnya.

Sementara itu, salah satu guru Bahasa Inggris yang berstatus PNS di SMAN 7 Lubuklinggau, Turi kepada wartawan mengatakan, dirinya termasuk salah satu guru nol jam mengajar tahun ini. 

"Saya hanya dapat piket. Sehingga ada kegiatan sekolah," terangnya. 

Tidak ada jam mengajar, ia mengaku merasa terbeban moral. Karena digaji, tapi tidak mengajar. "Kita juga merasa bukan guru kalau tidak ada jam mengajar," katanya.

Ia tidak mendapat jam karena dipriotaskan guru lain yang sudah sertifikasi. Karena total ada 4 guru Bahasa Inggris, dua sertifikasi. Yang sertifikasi saja kekurangan jam mengajar. Guru sertifikasi harus ada jam mengajar. Kalau tidak cukup pasti berpengaruh pencairan gaji sertifikasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: