Citraland
Honda

Kesultanan Palembang Darussalam dan KAMMI Jajaki Kerjasama

  Kesultanan Palembang Darussalam dan KAMMI Jajaki  Kerjasama

PALEMBANG, PALPRES.COM - Jajaran Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Palembang dipimpin Sekretaris Jenderal (Sekjen) Rangga Geni bersilaturahmi ke Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam di Jalan Sultan M Mansyur Palembang, Minggu (24/7) sore. 

Rombongan KAMMI diterima oleh Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja,S.H.M.Kn.

Turut mendampingui R.M.Rasyid Tohir,S.H Dato' Pangeran Nato Rasyid Tohir, Pangeran Suryo Febri Irwansyah, Pangeran Suryo Kemas Ari Panji, budayawan Sumsel Ali Goik, dan sejumlah kerabat Kesultanan Palembang Darussalam.

SMB IV dalam kesempatan itu, mengapresiasi kedatangan Pengurus  Daerah KAMMI Palembang.

BACA JUGA:SMB IV Dukung Kajian Lanjutan Abdul Somad Al-Palimbani dan Muhammad Arsyad Al-Banjari

“ Kammi Palembang ingin ikut juga  bersama berkolaborasi dalam kegiatan Kesultanan Palembang Darussalam, kegiatan –kegiatan kebudayaan,” katanya.

Sedangkan Sekjen KAMMI Palembang Rangga Geni mengaku sengaja ke Istana Adat Kesultanan Palembang Darussalam dalam rangka  bersilaturahmi  dengan SMB IV, dan menjalin kerjasama program-program Kesultanan Palembang Darussalam dengan KAMMI Palembang.

“Tadi  ada program beliau (SMB IV) untuk pengenalan sejarah  yang masuk dalam program KAMMI i Palembang, untuk menghidupkan sejarah Palembang seperti Palembang Darussalam yang lebih kental dengan Islamnya, “ papar Rangga.

Seperti dijelaskan SMB IV, menurut Rangga, yakni pengajian langgar untuk anak-anak sebagai tahap awal kolaborasi.

BACA JUGA: SMB IV Apresiasi Festival Sriwijaya XXX Tahun 2022

“Kedepan program renstra, rencana strategis untuk Palembang, seperti mengenai ekonomi Palembang,” katanya.

Mengenai isu UMKM , pihaknya ingin UMKM masyarakat  lebih hidup  dan dikenal di luar seperti pempek.

“Sultan tadi mengatakan lebih ke banding, seperti pengemasan dan bagaimana masyarakat bisa menjual produk dengan harga murah. Misal tisu harganya Rp10 ribu sekotak , bagaimana caranya di masyarakat bisa membeli murah Rp 5 ribbu dan menjualnya kembali,’’ tukasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com