Honda

Organ Tubuh Almarhum Brigadir Yoshua Akan Diperiksa di Jakarta

Organ Tubuh Almarhum Brigadir Yoshua Akan Diperiksa di Jakarta

JAMBI, PALPRES.COM–Makam Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat yang tewas di rumah dinas Irjen Pol Fredy Sambo pada 8 Juli mulai dibongkar kembali. 

Itu dilakukan guna kepentingan otopsi ulang untuk pengungkapan kasus yang sebenarnya.

Di lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sungai Bahar Unit 1 Kabupaten Muaro Jambi, Rabu (27/7), pukul 06.50 WIB sebelum dibongkar, para keluarga tampak berdoa lebih dahulu. 

Doa dipimpin seorang pendeta dihadiri pihak keluarga almarhum Brigadir Polisi Yoshua, terutama kedua orang tua, adik, kakak dan keluarga besar lain serta diikuti tim pengacara di antaranya Kamaruddin Simanjuntak.

BACA JUGA:Bocor! Brigadir J Ditembak dari Jarak dan Waktu Berbeda, Kasusnya Makin Menyayat Hati Publik

Proses itu, dikawal ketat petugas kepolisian yang berjaga di sekitar makam yang sudah diberikan garis polisi. 

Rohani Simanjutak perwakilan dari keluarga almarhum Yoshua sebelum menggelar doa bersama mengharapkan proses otopsi ulang bisa berjalan lancar dan bisa mengungkap semua penyebab kematian korban.

Ibu almarhum Yoshua, Rosti Simanjuntak usai berdoa tampak histeris menangis dan minta keadilan bisa ditegakkan dan pengungkapannya transparan.

Tim pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat, Jhonson Panjaitan, mengatakan, untuk beberapa bagian dari organ tubuh almarhum yang dicurigai akibat penganiayaan akan diperiksa dan dibawa ke Jakarta.

BACA JUGA:Dugaan Luka Jerat di Leher Brigadir J, Komnas HAM Akui Sudah Dapat Keterangan Komprehensif

”Untuk beberapa organ tubuh dari Brigadir Yoshua akan dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan karena di Jambi tidak bisa dilakukan,” kata Jhonson Panjaitan seperti dilansir Jawapos.com dari Antara di Jambi Rabu (27/7).

Hasil dari pembicaraan yang disampaikan tim forensik Mabes Polri dengan tim independen serta pihak perwakilan keluarga bahwa untuk memastikan apa penyebab kematian Yoshua akan diambil organ tubuh yang dicurigai untuk diperiksa di Jakarta bukan di Jambi. 

Kemudian dalam melakukan otopsi ulang akan melibatkan banyak pihak. Di antaranya dari TNI, perguruan tinggi, dan dokter perwakilan keluarga yang ditunjuk.

”Hal ini kami lakukan agar hasil pemeriksaan otopsi ulang akan transparan sehingga bisa terungkap kasus ini dengan sebenarnya apa penyebab kematiannya,” terang Jhonson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jawapos.com