Sang Juara "Payo ke Museum 2022" Digelar September Nanti
Suasana rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Lomba Sang Juara dengan tema Payo ke Museum di Museum Negeri Sumatera Selatan, Balaputra Dewa, Jumat (29/07).-Foto: Sri Devi/palpres.com-
PALEMBANG, PALPRES.COM - Lomba Sang Juara dengan tema Payo ke Museum kembali digelar. Dijadwalkan, Lomba yang melibatkan 25 sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ini akan digelar September mendatang.
Seperti diketahui, event tahunan yang memperebutkan piala bergilir Gubernur Sumatera Selatan ini, merupakan Kerjasama antara Museum Negeri Sumsel, Balaputra Dewa, dengan Harian Umum Palembang Ekspres dan Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Sumsel.
Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Balaputra Dewa H Chandra Amprayadi SH melalui Kasi Museum Negeri Sumsel, Adie Citra Sandy mengatakan lomba Sang Juara tahun keempat ini, pihaknya akan melibatkan sekolah-sekolah yang ada di luar Kota Palembang.
"Selain Kota Palembang, kita juga akan mengundang sekolah yang ada di daerah seperti di Lubuklinggau, Pali, Gelumbang (Muara Enim), Muba, OI, Banyuasin, dan OKI. Insya Allah tahun ini akan lebih meriah dan spektakuler dari tahun sebelumnya,” harapnya.
BACA JUGA:Museum Negeri Sumsel Lakukan Konservasi Koleksi Rumah Tradisional
Dikatakannya, setiap sekolah yang di undang nantinya akan mengutus sebanyak 100 siswa untuk mengikuti babak penyisihan di Museum Negeri Sumsel.
“Dalam babak penyisihan ini, akan diambil 3 orang juara yang akan mewakili sekolahnya masing-masing dan beradu dengan sekolah lainnya dalam babak grandfinal,” katanya.
Sementara itu, Ketua AGSI Sumsel Merry Hamraeny SPd MM mengaku sangat mengapresiasi lomba Sang Juara Payo ke Museum yang sudah memasuki tahun keempat.
Dalam lomba ini, nantinya siswa menjawab sejumlah pertanyaan berkenaan dengan permuseuman, sejarah Indonesia dan pengetahuan umum.
BACA JUGA:Buruan Ikuti Lomba Video Kreatif Museum Sriwijaya
"Untuk soalnya tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Untuk soal permuseuman 40 persen, soal sejarah Indonesia 30 persen, soal lokal dan pengetahuan umum 20 persen. Tentunya kita berharap lomba ini dapat mengedukasi para peserta," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pemimpin Redaksi Harian Umum Palembang Muhammad Iqbal juga mengaku siap mendukung kegiatan tersebut. Menurut dia, lomba ini bisa menjadi langkah untuk meningkatkan wawasan para peserta terkait dengan permuseuman.
"Kita sangat mendukung program ini karena efektif mengedukasi siswa dalam menambah wawasan umum terutama sejarah dan permuseuman," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: