Honda

OKUT Lumbung Pangan Provinsi, Kok Hasil Gabah 3 Tahun Malah Anjlok

OKUT Lumbung Pangan Provinsi, Kok Hasil Gabah 3 Tahun Malah Anjlok

Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten OKU Timur mencatat terjadi penurunan produksi Gabah Kering Giling (GKG) dan produksi Gabah Kering Petani (GKP) dalam 3 tahun belakang, sejak 2019-2021.-Arman-Palpres.com

OKU TIMUR,PALPRES.COM- Kabupaten OKU TIMUR terkenal dengan hasil padi yang melimpah bahkan OKU TIMUR pernah mempromosikan potensi daerah yang masuk 13 besar penghasil pangan nasional dengan hasil satu juta ton gabah basah, dengan target OKU TIMUR sebagai daerah penghasil satu juta ton gabah kering giling.

Namun dari data Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten OKU Timur mencatat terjadi penurunan produksi Gabah Kering Giling (GKG) dan produksi Gabah Kering Petani (GKP) dalam 3 tahun belakang, sejak 2019-2021.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten OKU Timur, Junadi, melalui Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Onziar Dinata mengatakan, produksi GKG dan GKP di Kabupaten OKU Timur mengalami puncak tertingginya pada 2018. 

Dengan luas panen 179.499 hektar, produksi GKG sebanyak 1.162.102 ton, dan produksi GKP mencapai 1.324.796 ton. Pada 2019, dengan luas panen 164.946 hektar, produksi GKG sebanyak 1.095.510 ton, dan produksi GKP mencapai 1.266.339 ton.

BACA JUGA:Kloter 2 Asal Palembang Kembali Ke Bumi Sriwijaya

BACA JUGA:Serunya Laga Eksibisi Forkopimda Versus KONI Ogan Ilir

Pada 2020, dengan luas panen 99.646 hektar, produksi GKG 633.628 ton, dan produksi GKP 737.979 ton dan di 2021, dengan luas panen 92.863 hektar, produksi GKG sebanyak 558.995 ton, dan produksi GKP mencapai 651.055 ton.

“Penurunan produksi (GKG dan GKP) dapat disebabkan adanya perubahan iklim, dan gagal panen, karena serangan hama, seperti tikus, wereng, dan lahan sudah jenuh. Rata-rata di OKU Timur menggunakan padi jenis IP 300 yang terus menerus dipupuk non organik. Sehingga tanah menjadi asam atau tandus. Untuk memperbaiki itu, petani dianjurkan menggunakan organik, mengolah jerami, jangan dibakar. Untuk memperbaiki tanah yang selama ini menggunakan pupuk non organik,” ungkapnya.

Namun walau hasil gabah turun Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten OKU Timur mencatat pada 2010-2021 OKU Timur tetap mengalami surplus beras. 

Pada 2021, jumlah penduduk OKU Timur sebanyak 653.062 jiwa, dan produksi beras 356.360 ton, dengan rata-rata konsumsi per kapita 93 Kg per tahun dan mempunyai total konsumsi sebanyak 60.734 ton beras sehingga, Kabupaten OKU Timur mengalami surplus beras sebanyak 295.626 ton.

“OKU Timur mengalami surplus beras, dengan konsumsi rata-rata 93 Kg per tahun sehingga dapat menopang kebutuhan daerah lain di Sumsel seperti Palembang, Lampung, dan Jakarta,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: