Honda

Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel Monitoring Hama Pengganggu

Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel Monitoring Hama Pengganggu

Berdasarkan hasil monitoring OPT yang ditemukan adalah kepinding tanah dengan populasi sebanyak 1-2 ekor per rumpun--Istimewa/palpres.com

PAGARALAM, PALPRES.COM- Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Sumsel melakukan monitoring ke lapangan mengantisipasi serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) di areal tanam. 

Petugas POPT meninjau dilakukan di areal pertanian petani untuk mengetahui kepadatan populasi serta intensitas serangan terhadap tanaman.

Pada kesempatan belum lama ini, petugas PPEP POPT melakukan monitoring OPT pada pertanaman padi yang berlokasi di Desa Kance Diwe, Kecamatan Dempo Selatan. 

"Berdasarkan hasil monitoring OPT yang ditemukan adalah kepinding tanah dengan populasi sebanyak 1-2 ekor per rumpun,” ucap Koordinator POPT Pagaralam Budi Dharma SP didampingi Milita Anggriani SP, Petugas POPT Kance Diwe.

BACA JUGA:Banyak Agenda HUT ke-77 RI, Wako Alpian Minta Koordinasi

Dia menyebutkan, luas hamparan pengamatan yang dilakukan diareal sekitar 60 hektar. Dengan umur tanaman 21-60 HST dan varietas yang ditanam adalah Mikongga, Ciherang dan lokal.

“Pengamatan bertujuan untuk mengetahui jenis dan kepadatan populasi OPT, luas dan intensitas serangan OPT, luas kerusakan akibat DPI, daerah penyebaran, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya," kata dia.

Dari hasil pengamatan nantinya dapat dianalisis untuk menentukan langkah langkah pengendalian OPT dan penanggulangan yang tepat. 

Lanjut dia, Kepinding tanah (Scotinophora Coarctata) merupakan salah satu hama tanaman padi cukup penting. Namun menjadi masalah besar bagi petani, karena dapat menurunkan produktivitas padi bahkan gagal panen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: