Warga Desa Benakat Minyak Waspada Kehadiran Gajah Liar
Ilustrasi gajah liar--radar lampung
TALANG UBI, PALPRES.COM - Warga Desa Benakat Minyak, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), yang berkebun jagung, ubi, dan pisang mewaspadai kehadiran gajah liar masuk kebun mereka.
Salah seorang anggota Gapoktan Serasan Sido Maju, Priadi Sofyan mengatakan, dirinya masih mewaspadai kehadiran gajah liar, yang kemungkinan kembali masuk kebun warga dan merusak tanaman.
"Masih tetap waspada. Takutnya gajah-gajah itu kembali masuk kebun lagi. Jadi kita siap-siap saja untuk mengusir dan menggiringnya masuk ke hutan lagi," katanya, Rabu (03/08/2022).
Ia menduga, kawanan gajah liar tersebut terganggu aktivitas perusahaan tambang baru bara yang saat ini sedang membuka lahan di habitat gajah tersebut.
"Pasti gajah-gajah itu terganggu karena suara dari aktivitas alat berat di sana. Kami yang mengusir menggunakan kentongan dan alat lainnya saja, gajah-gajah itu risih dan pergi, apalagi suara alat berat yang keras," ungkapnya.
Terpisah, salah seorang tokoh masyarakat Talang Ubi Kabupaten PALI, Darmono Midus menduga kawanan gajah tersebut terusik akibat aktivitas pembukaan lahan batubara di wilayah Tebing Gajah hingga berdampak pada tanaman warga.
“Tebing gajah itu salah satu kawasan kawanan gajah, karena mereka hidup berkelompok jadi biasa bermain dan menghuni di wilayah hutan sekitar unit 8 atau kita kenal tebing gajah. Saat ini hutan tersebut dibuka atau dikelola oleh perusahaan tambang batubara," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah petani yang ada di Desa Benakat Minyak, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) resah, lantaran tanaman seperti jagung, ubi dan pisang rusak akibat dimasuki kawanan gajah.
Para petani baru mengetahui jika tanaman tersebut telah rusak pada Senin (1/8) saat mereka melakukan aktivitas di kebun mereka dan melihat tanaman itu sudah rebah bahkan habis dimakan.
Diketahui jika kawanan gajah yang telah merusak tanaman mereka, karena banyak bekas telapak kaki dan juga kotoran yang berserakkan di sekitar kebun petani. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: