Semburan Gas di Desa Teko Rejo Mengandung Batubara
Semburan gas alam, yang terjadi di Desa Teko Rejo, disinyalir terjadi adanya retakan lapisan tanah yang mengandung mineral berharga batubara disebabkan pembuatan sumur bor.-Arman-Palpres.com
OKU TIMUR,PALPRES.COM- Semburan gas alam, yang terjadi di Desa Teko Rejo, disinyalir terjadi adanya retakan lapisan tanah yang mengandung mineral berharga batubara disebabkan pembuatan sumur bor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKU Timur, MGS Habibullah mengatakan, pihaknya telah mendapatkan informasi mengenai kemungkinan penyebab terjadinya kebocoran gas alam. Setelah didatangkannya tim dari PGN dan Pertamina.
“Kebocoran gas ini, karena adanya patahan pada susunan lapisan tanah yang mengandung batubara. Pada lapisan batubara ini, biasanya ada kandungan gas,” tegasnya, Senin (8/8/2022).
Kebocoran gas alam yang terjadi di Halaman Balai Desa Teko Rejo, Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten OKU Timur, pada Jumat (5/8/2022) sekira pukul 09.00 WIB, sempat membuat panik warga desa setempat.
BACA JUGA:Minimarket Dinilai Matikan Usaha Kecil, Dewan OKU Timur Minta Batasi Perizinan
BACA JUGA:Polwan Polres OKU Timur Ajak Cerdas dan Aman Gunakan Media Sosial
Setelah tiga orang pekerja berusaha menyelamatkan diri saat semburan gas terjadi, yang diawali semburan air setinggi satu meter.
Hal tersebut dikatakan Sudradjat (40) salah satu pekerja pembuatan sumur bor yang mengatakan, tidak ada yang aneh dalam proses pembuatan, mulai dari pengeboran hingga penanaman pipa. Keanehan mulai terjadi pada saat pihaknya selesai melakukan pencabutan pipa ke satu sampai dengan pipa ke delapan.
Pada saat pipa ke 9 baru ada kejanggalan, yang diawali semburan air setinggi 1 meter, kemudian setelah 1 jam mulai tercium aroma gas.
“Kami menyelematkan diri dan takut. Seluruh rekan kerja, saya suruh pergi,” ungkapnya.
Pasca terjadinya kebocoran gas alam tersebut, lanjut Sudrajat, masih tersisa sekitar 40 pipa yang tertanam di dalam tanah belum tercabut. Pihaknya masih menunggu arahan dari tim PGN dan Pertamina yang tengah melakukan analisa.
“Pengerjaan (sumur bor) menunggu rekomendasi kades dan tim (PGN dan Pertamina),” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: