Honda

Wakil Bupati OKU Timur Tutup Jambore Nasional Petani Milenial

Wakil Bupati OKU Timur Tutup Jambore Nasional Petani Milenial

Jambore Nasional Petani Milenial Wilayah Barat dengan tema "Kami Berbakti", yang dilaksanakan di Desa Tebing Sari Mulya, Kecamatan Belitang Madang Raya, resmi ditutup oleh Wakil Bupati OKU Timur HM Adi Nugraha Purna Yudha, Minggu, 28 Agustus 2022.-Arman-Palpres.com

MARTAPURA, PALPRES.COM - Jambore Nasional Petani Milenial Wilayah Barat dengan tema "Kami Berbakti", yang dilaksanakan di Desa Tebing Sari Mulya, Kecamatan Belitang Madang Raya, resmi ditutup oleh Wakil Bupati OKU Timur HM Adi Nugraha Purna Yudha, Minggu, 28 Agustus 2022.

Dalam laporannya, ketua pelaksana kegiatan, Onziar Dinata mengatakan, sektor petanian memegang peran penting dalam menggerakan ekonomi kerakyatan. 

Pertanian saat ini sudah harus merangkul para pemuda, karena perannya yang sangat besar dalam menentukan masa depan bangsa.

Tujuan dari kegiatan Jambore Nasional Petani Milenial ini adalah memberikan motivasi kepada para petani, terutama petani milenial dalam menentukan simpul pertanian masa depan.

BACA JUGA:Wamen Pertanian RI Apresiasi Pemkab OKU Timur Majukan Sektor Pertanian

"Kita sangat mengharapkan sektor pertanian dapat menjadi tonggak mensejahterakan dan memakmurkan rakyat. Sampai hari ini kami masih dengan semangat yang sama dari awal jambore. Semoga semangat ini akan terus meningkat. Terkhusus dalam mengatasi krisis pangan nasional. Dengan dimulai oleh petani milenial di 17 kabupaten kota se-Sumsel," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati OKU Timur HM Adi Nugraha Purna Yudha menyatakan sangat mengapresiasi kegiatan ini. 

Apalagi sampai bisa mendatangkan Wakil Menteri Pertanian pada acara pembukaan. 

Menurutnya, itu merupakan suatu hal yang luar biasa. 

BACA JUGA:PHE Jambi Merang Berhasil Temukan Gas dan Kondensat di Muba

“Kita harus terus mengutamakan jati diri sebagai orang yang berbudaya. Namun kita juga tetap harus mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Lahirnya petani milenial ini merupakan wujud keseimbangan antara budaya orang indonesia dan kemajuan teknologi," jelasnya.

Yudha menambahkan, petani milenial telah mengucapkan ikrarnya.

Dirinya berharap ikrar itu tidak hanya sekedar diucapkan, namun harus dibuktikan dengan tindakan di lapangan. 

"Kemudian petani milenial jangan hanya mempunyai tekad, tapi harus juga nekad. Nekad dalam artian positif. Hal hal yang menjadi kendala harus berupaya dipecahkan bersama oleh para petani milenial," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: