Kabar BBM Naik, SPBU di Pagaralam Diserbu Pembeli
Antrean kendaraan warga tampak mengular di SPBU Air Perikan Pagaralam, terimbas berita naiknya harga BBM per 1 September 2022.-Eko-palpres.com
“Rp195,6 triliun itu memakan lebih dari separuh anggaran subsidi dan kompensasi tahun depan yang kita anggarkan Rp336,3 triliun.
BACA JUGA: Siap-siap Ya, Harga BBM Disinyalir Pekan Depan Naik
Pasti anggaran subsidi di 2023 tidak akan cukup, dan menimbulkan persoalan sama lagi,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani khawatir akan menimbulkan efek buruk ke depanny,a apabila tidak ada penyesuaian harga BBM dan tambahan anggaran subsidi serta kompensasi BBM di tahun ini.
Lebih lanjut, Sri Mulyani memperhitungkan tambahan penerimaan negara dalam Perpres 98/2022 sebesar Rp420 triliun pada tahun ini, hanya digunakan untuk menambah anggaran subsidi energi saja.
“Penerimaan negara Rp 420 triliun akan dipakai semua untuk subsidi energi, Pertalite, Solar, LPG 3 kilogram, dan listrik.
BACA JUGA:Pertamina Klaim Realisasi BBM di OKU Timur Over Kuota
Itu tidak akan mencukupi seluruh windfall profit karena dipakai semua dan akan habis,” ungkapnya.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, volume penjualan Pertalite sudah mencapai 16,4 juta kiloliter dari kuota yang ditentukan pada tahun ini mencapai 23 juta, sehingga secara hitung-hitungan stok Pertalite tersisa tinggal 6,6 juta kiloliter.
Selanjutnya, kuota Solar yang alokasikan volume kuotanya mencapai 15,1 juta kiloliter hingga Juli 2022 volume konsumsinya sudah terpakai 9,88 juta kiloliter, dan kemungkinan besar stoknya akan habis pada Oktober 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com