Honda

PT Titan Kebut Perpanjangan Jalur Hauling

PT Titan Kebut Perpanjangan Jalur Hauling

Darwan Siregar, Direktur Utama PT Titan Infra Energy dan beberapa pimpinan Titan Group berfoto bersama sejumlah pimpinan dan awak media massa dalam Media Briefing di Palembang.-Ella-Palpres.com

PALEMBANG, PALPRES.COM- PT Titan Infra Energy (TIE) kian membuka diri. Di hadapan sejumlah pimpinan dan awak media massa di Sumatera Selatan (Sumsel), salah satu perusahaan infrastruktur dan logistik di Indonesia yang bergerak di bidang usaha layanan energy infrastructure, energy services dan energy resources ini blak-blakan membeber niatan besar mereka untuk mengebut realisasi rencana memperpanjang jalur hauling atau jalur angkutan batubara miliknya hingga sepanjang 30 kilometer.

Darwan Siregar, Direktur Utama PT Titan Infra Energy menyebutkan, untuk wilayah operasi Titan di Sumsel sebagai provinsi penghasil batubara terbesar kedua nasional, selain menjadi pemegang izin usaha pertambangan, Titan juga mengoperasikan jalur hauling atau jalur angkutan batubara sepanjang 113 kilometer.

“Jalur hauling ini dimulai di tiga kabupaten masing-masing Lahat, Muara Enim dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI). Kemudian berujung di terminal coal, Swarnadwipa Dermaga Jaya (SDJ) yang berlokasi di PALI,” tutur Darwan didampingi Antony Surianto, Presiden Direktur PT Nusantara Terminal Terpadu (Titan Group) dalam Media Briefing PT Titan Infra Energy di Palembang, Senin 5 September 2022.

Saat ini, imbuh Darwan, ada dua moda angkutan batubara di Sumsel yang tidak dimiliki oleh provinsi lain. Antara lain jalur kereta api yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dan banyak digunakan PT Bukit Asam Tbk, lalu jalur hauling yang dioperasikan Titan dan PT Musi Mitra Jaya di wilayah Musi Banyuasin (Muba) dan sekitarnya, sepanjang 133 kilometer.

BACA JUGA:Harga BBM Naik, Dana BLT Bisa Bantu Warga Terdampak

Data di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumsel menyebutkan data cadangan batubara di Sumsel mencapai 22,2 miliar ton. Sedangkan jumlah IUP produksi sebanyak 129.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel sendiri menargetkan, produksi batubara tahun ini mencapai 60 juta ton, naik 10 juta ton dari tahun lalu.

“Di wilayah Kabupaten Muara Enim dan sekitarnya ada puluhan pemegang IUP,” urai Darwan.

Nah lanjutnya, di tengah acuan jualan batubara yang melangit ini, tentu banyak pemilik tambang yang berharap bisa mengeruk isi tambangnya sebanyak-banyaknya.

Masalahnya timpal Darwan, belum semua wilayah keberadaan IUP itu terjangkau jalur khusus hauling. “Keberadaan jalan khusus batubara akan menjadi unlocking potential way bagi potensi batubara di Sumsel,” singgungnya.

Sejatinya, ada kaitan antara kebutuhan potensi, kapasitas produksi dan fasilitas infrastruktur logistik batubara. Dia mengilustrasikan, apabila potensi kandungan material batubara sebuah perusahaan dipastikan sebesar, misalnya, 30 ton per hari, maka ketiadaan jalur logistik berupa infrastruktur jalan raya menjadi hambatan nyata.

Seberapa besar kapasitas produksinya akan sangat tergantung dari daya tampung transportasi. “Percuma bisa produksi besar tapi tidak terangkut ke lokasi tujuan,” cetus dia.

Itulah sebabnya kata Darwan, kini pihaknya tengah mempersiapkan perpanjangan jalur haulingnya hingga sepanjang 30 kilometer. Dengan tambahan sejauh itu, Titan bisa menjangkau lokasi tambang yang saat ini posisinya masih berjauhan dengan jalur hauling Titan.

BACA JUGA:BBM Naik, Harga Getah Kian Anjlok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: