Honda

Ponpes Gontor Diduga Sempat Tutupi Penyebab Kematian Santrinya

Ponpes Gontor Diduga Sempat Tutupi Penyebab Kematian Santrinya

Siti Soimah saat mendatangi pengacara kondang Hotman Paris untuk mengadukan kasus kematian putranya Albar Mahdi, santri di Ponpes Gontor 1.-Cuci Hati/JPNN.com-Fajar.co.id

BACA JUGA: Usut Kematian Anaknya Santri Gontor, Soimah Bakal Terbang ke Jatim

Sebelumnya, Soimah, asal Palembang, mengungkapkan bahwa putranya, AM, 17, meninggal pada 22 Agustus. AM merupakan santri di Pondok Pesantren Gontor Ponorogo.

Saat dihubungi guru dan pengasuh pondok pada pukul 10.00  WIB, Soimah dikabari bahwa AM meninggal pada pukul 06.45 WIB. 

Anaknya dikatakan terjatuh saat mengikuti kegiatan Pramuka.

Namun Soimah menduga putranya itu tewas karena dianiaya. 

BACA JUGA: Sakit Hati Sering Dimarahi, Oknum Santri Tikam Guru Saat Akan Salat Ashar

Sebab, ada kejanggalan pada Kematian anaknya itu.

”Saat dimakamkan kafannya ada darah dan ganti kain kafan sampai dua kali,” kata Soimah.   

Sebelumnya, demi mengusut kasus kematian anaknya berinisial AM (17), Soimah bakal berangkat ke Jawa Timur (Jatim) dengan didampingi kuasa hukumnya Titis Rachmawati, SH. 

AM diketahui diduga mengalami tindak kekerasan di Pondok Pesantren Gontor 1, Jawa Timur, hingga menghembuskan nafasnya yang terakhir.

BACA JUGA:Peduli Pesantren, Santri dan Para Ulama, Ganjar Didukung Ribuan Santri Bumi Silampari

"Saya bersama klien akan berangkat ke Jatim, agar kasus ini dapat di komunikasikan secara terang benderang, sehingga informasi yang didapat dalam pengusutan kasus ini bisa pihaknya diterima dengan jelas dan transparan," ujar Titis Rachmawati kepada wartawan, Rabu 7 September 2022.

Termasuk soal kejanggalan informasi terduga pelaku, menurut Titis, yang dilepaskan begitu saja kepada orangtuanya.

Termasuk juga surat kematian No:007/RSYD.SKM/VIII/2022 tanggal 22 Agustus 2022, dikeluarkan Rumah Sakit Yasyfin Darussalam Gontor yang ditandatangani dokter Mukhlas Hamidy yang menyebut AM tewas karena mengidap suatu penyakit.

"Yang jelas ini janggal dan kita mempertanyakan itu, kita meminta kejelasan atas dasar apa sehingga hal tersebut bisa dilakukan," aku dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fajar.co.id