Honda

Baksos Polres Lubuklinggau Sasar Pemulung

Baksos Polres Lubuklinggau Sasar Pemulung

Polres Kota Lubuklinggau terus berupaya meringankan beban masyarakat dari dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), dengan melaksanakan bakti sosial (baksos) berupa pembagian beras.-Fran Kurniawan-Palpres.com

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Polres Kota Lubuklinggau terus berupaya meringankan beban masyarakat dari dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), dengan melaksanakan bakti sosial (baksos) berupa pembagian beras.

Sasaran pembagian kali ini kepada pemulung barang bekas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Karya Bakti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan, Selasa 13 September 2022.

Sebanyak 50 karung beras ukuran 5 kilogram dibagikan di dua titik. 

Dimana lokasi pertama di Polsek Lubuklinggau Timur kepada tukang ojek dan masyarakat kurang mampu dan lokasi kedua di TPA Jalan Lingkar Selatan.

BACA JUGA:PDGI Ogan Ilir: 56,7 Persen Masyarakat Alami Kerusakan Gigi Berlubang

“Hari ini dibagikan 50 karung beras, sebanyak 30 karung dibagikan kepada tukang ojek dan warga kurang mampu, dan 20 beras dibagikan kepada pemulung di TPA," ujar Kapolres AKBP Harissandi didampingi Kasat Intel Iptu Deni.

Dalam kesempatan itu Kapolres mengimbau warga tidak perlu khawatir terjadinya kelangkaan BBM diwilayah hukum Polres Kota Lubuklinggau. 

“Memang harga BBM naik, tapi saya jamin untuk kelangkaan BBM tidak ada, karena dari pihak Pertamina sudah memberikan sesuai dengan kebutuhan warga Kota Lubuklinggau," katanya.

Sementara itu, Suhartini (43) salah seorang pemulung di TPA Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Karya Bakti berharap pemerintah tidak lagi menaikkan harga BBM, karena dinilainya hanya menyusahkan rakyat kecil.

“Alhamdulillah ada rezeki dibagi Pak Polisi beras, jadi hati senang. Sudah setahun ini jadi pemulung, harapan kami kedepan semoga harga beras murah, BBM murah, kasihan rakyatnya. bagi yang ada duit tidak masalah, tapi bagi yang tidak ada duit seperti kami ini susah pak,” jelasnya.

BACA JUGA:Harga Beras di Ogan Ilir Naik Tajam

Sambil menyeka air mata, dia mengaku sudah satu tahun belakangan mencari nafkah dengan cara mengumpulkan barang bekas di TPA. 

“Kami nyari rongsokan sudah susah pak, dapat sehari sekitar Rp30 ribu, apa itu cukup untuk beli beras, anak sekolah dan kebutuhan lainnya. Apalagi beras sekarang sudah Rp13 ribu perkilogram,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: