Honda

Covid Belum Habis, Kembali Harus Waspada Selalu

  Covid Belum Habis, Kembali Harus Waspada Selalu

Penulis (tiga dari kiri) foto bersama Ketua Dewan Pers, Prof Azyumardi Azra disela-sela UKW di Sumatera Barat.-Dok Palpres-palpres.com

Oleh Ocktap Riady

KABAR meninggalnya Ketua Dewan Pers, Prof Azyumardi Azra hari ini, Minggu, 18 Sepember 2022, mengejutkan semua pihak. 

Ucapan duka cita pun bermunculan terutama dari kalangan wartawan. 

Sebelumnya kabar mengejutkan disampaikan Bang Ilham Bintang, Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat dalam tulisannya yang dimuat ceknricek.com bahwa sang profesor terkena Covid. 

Disebutkan dalam tulisan tersebut profesor mengalami batuk hebat sebelum naik pesawat ke Malaysia. 

BACA JUGA: SMSI Sumsel Turut Berduka atas Meninggalnya Ketua Dewan Pers

Kabar Ketua Dewan Pers terkena Covid itu bersamaan dengan kabar ayah kami, Suhardi AR masuk ke Rumah Sakit Bakti Timah Pangkal Pinang, Bangka.

Sehari sebelumnya ayah kami mengeluh perutnya perih terus karena tidak bisa tidur. 

Memang ayah kami selama ini menderita maaf kronis .

Tetapi beliau belum dirawat. 

BACA JUGA:Innalillahiwainnailaihirojiun! Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra Wafat di RS Malaysia Karena Covid-19

Karena tidak ada kemajuan berarti dari obat yang diterimanya kembali ayah kami dibawak ke rumah sakit. 

Setelah diperiksa semuanya termasuk pemeriksaan jantung, ayah kami,  barulah dinyatakan terkena Covid pada Jumat, 16 September 2022.  

Hari yang sama ketika Profesor Azyumardi dinyatakan kena Covid. 

Kamu sekeluarga pun kalang kabut. 

BACA JUGA: Ketua Dewan Pers Beri Kesempatan SMSI Daftarkan Seluruh Anggotanya untuk Didata

Siapa yang menularkan ayah kami??? 

Pertanyaan pun muncul. 

Rupanya di rumah orang tua kami di Bukit Baru, semua penguni rumah terkena batuk, pilek yang dikira batu biasa. 

Ada saran agar semua penghuni rumah yakni adik bungsu kami bersama suami dan anak-anaknya dan mamak kami juga diperiksa atau diswab, tetapi akhirnya disepakati cukuplah mereka semua minum obat Linhua dan vitamin C dan obat-obat lainnya yang selama ini diyakini bisa menyembuhkan Covid Omicron. 

BACA JUGA:Dewan Pers Serahkan Daftar Masalah RKUHP ke FPDIP

Di dalam grup wa keluarga besar kami diceritakan juga, bahwa ruangan perawatan covid di RS Bakti Timah Pangkal Pinang penuh dengan pasien Covid. 

Artinya Covid naik lagi. 

Sebagai anak tertua saya pun kebingungan dan takut terjadi apa apa kepada ayah kami.

Karena sebelumnya soal sakit perut dan jantung yang sempat diperiksa rumah sakit tidak begitu mengganggu pikiran, tetapi begitu kabar Covid disampaikan kami pun gelisah dan was was karena Covid menyerang sakit maag ayah kami menyerang titik lemahnya. 

BACA JUGA:Dewan Pers Apresiasi Pejabat Publik yang Mendukung Profesionalisme Pers

Berita meninggalnya Ketua Dewan Pers hari ini juga membuat kami berduka dan gelisah, semoga ayah kami cepat pulih. 

Tetapi ada sedikit catatan soal ini. 

Pada 1 September 2022,  saya menerima WhatsApp dari Yani, Sekretariat di PWI Pusat tentang rencana adanya Ujian Kompetensi Wartawan atau UKW di Bukit Tinggi Padang. 

Cepat-cepatlah saya menjawab iya karena sudah 15 tahun lebih saya tidak mampir di Bukit Tinggi. 

BACA JUGA:Terkait Peristiwa Kemanusiaan, Dewan Pers Himbau Ini

Dan akhirnya Jumat, 9 September 2022 siang, saya berangkat ke Bukit Tinggi dan bertemu teman penguji lainnya Ramon Damora, H Denny Kurnia, Novianto, Austin  di pesawat yang transit di Batam. 

Begitu tiba di bandara Padang Pariaman, berjumpalah saya  dengan penguji lainnya, Romlan dari Bangka. 

Bersama satu mobil kami menuju Hotel Bukit Tinggi. 

Malam hari kami sampai dan malam itu saya bertemu dengan Wakil Ketua Dewan Pers, M  Agung Darmajaya saat makan malam.  

BACA JUGA: Cegah Korupsi Dalam Pengelolaan Anggaran Penanggulangan Covid-19

Setelah ngobrol sebentar, saya pun masuk kamar hotel karena besok harus memulai pembukaan UKW. 

Pagi harinya, setelah sarapan pagi saya dan penguji UKW menuju ruangan tempat pelaksanaan UKW yakni ruang sidang Bung Hatta yang bersebelahan dengan Hotel Novotel. 

Pagi itu saya sudah bersiap akan ditusuk lubang hidung saya kesekian kalinya, karena setiap akan memulai UKW ada prosedur pencegahan untuk mengecek kita terkena Covid atau tidak melalui tes antigen. 

Setiap pelaksanaan UKW yang dilakukan Dewan Pers, terakhir di Bengkulu Maret 2022 ada tes antigen yang disiapkan. 

BACA JUGA:Satgas Covid 19 OKU Bagikan Masker Gratis dan Ingatkan Masyarakat Patuhi Prokes

Tetapi memang saat UKW Dewan Pers di Bangka Belitung Juni 2022 lalu dan UKW di Bukit Tinggi, tidak ada lagi tes Antigen bagi para peserta dan penguji UKW. 

Padahal tes Antigen bisa dengan cepat mengetahui apakah peserta atau penguji UKW sehat tidak terkena Covid. 

Ternyata memang hari itu,  tidak ada test Antigen bagi peserta dan penguji UKW. 

Ada lima kelas UKW yang diselenggarakan PWI dan 5 kelas UKW yang diselenggarakan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia atau IJTI. 

BACA JUGA:Dinkes OKU Catat Tiga Kasus Baru Covid 19

Artinya minimal ada 60 peserta UKW, 10 penguji, 2 pemagang UKW dari PWI yakni Austin dari Medan dan Faisal Syam dari Makasar. 

Belum lagi ada panitia lokal yakni kawan kawan PWI Bukit Tinggi dan dari IJTI Bukit Tinggi. 

Dengan orang sebanyak itu tidak ada proteksi dini kita semua untuk mencegah penularan Covid. 

Mungkin kita semua lengah dan mengira Covid sudah hilang. 

BACA JUGA: Waspada, Varian Baru Covid-19 Dipredikasi Muncul Diawal 2023

Saya memang sudah disuntik 3 kali (plus Boster pertama). 

Tetapi setiap hari saya masih memakai master jika keluar rumah. 

Dulu ada rencana tidak lagi memakai masker, tetapi karena kemana mana naik motor, masker tetap saya gunakan karena ampuh menahan debu jalanan. 

Pemakaian hand sanitizer pun masih sering saya lakukan, apalagi memasuki kantor Pemprov Sumsel karena d sana masih tersedia hand sanitizer di setiap pojok ruangan. 

BACA JUGA:Limbah Medis Covid-19 Dimasukkan ke Tempat Khusus

Pengalaman saya selama ini, memang kita semua tidak seketat dulu menjalankan prokes. 

Di bandara sudah berkurang adanya botol hand sanitizer. 

Adanya sabun cair di kamar mandi. Kita pun sudah jarang membawa sendiri botol hand sanitizer. 

Membelinya pun sudah tidak lagi jika isi botol itu habis. 

BACA JUGA:Update Covid-19, 4 Kasus Sembuh, Muba Zero Kasus

Semuanya mulai kendor. 

Tulisan ini tidak menyalahkan panitia UKW atau siapapun tetapi menginginkan kembali, bahwa kita harus kembali melaksanakan protokol kesehatan seperti dulu. 

Kegiatan apapun yang dilakukan PWI di mana saja harus kembali lakukan prokes ketat. 

Kegiatan Dewan Pers pun harus begitu. 

BACA JUGA:Jangan Lengah dalam Euforia, Covid-19 Masih Ada

Ayo kita kembali sadar semuanya bahwa kita tidak boleh lengah. 

Kita yakin kematian sudah diatur Allah SWT tetapi sebagai manusia kita harus menjaga diri kita dan semua orang di sekeliling kita agar tidak menjadi penyesalan. 

Ayo jangan kasih kendor Kaka, seperti stiker di wa yang sering kita kirimkan ke grup atau teman.

Di UKW Bukit Tinggi itulah saya berjumpa Ketua Dewan Pers. 

BACA JUGA:100 Tenaga Kesehatan yang Gugur Saat Covid-19 Dianugerahkan Tanda Kehormatan

Sang profesor saya lihat berjalan memegang tongkatnya dan bertopi pet yang fashionable sekali. 

Saya sempat membandingkan gaya beliau dengan Ketua Dewan Pers sebelumnya profesor Bagir Manan. 

Sama sama gayanya asyik dan mantap. 

Setelah pembukaan UKW saya dan penguji lainnya berfoto bersama Ketua DP dan wakilnya, Bang Agung. 

BACA JUGA:Satgas Covid- 19 OKU Terus Edukasi Masyarakat Taat Prokes

Pagi hari setelah selesai UKW dan kami penguji harus kembali ke daerah masing-masing, sarapan pagi pun kami bersama sama profesor Azyumardi. 

Saya dalam hati sempat mau berselfi dengan beliau, tetapi karena takut mengganggu sarapan paginya hal itu saya urungkan. 

Cuma ngobrol sebentar dengan beliau. 

Saya sempat memperhatikan beliau mengambil kembali ketupat sayur nangka yang disantapnya pagi itu. 

BACA JUGA:Pemkab OKI Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Libur Lebaran

Beliau didampingi orang Dewan Pers Bang Irwan yang juga asli Padang. 

Itulah terakhir melihat Ketua Dewan Pers. 

Demi Allah menyesal saya tidak berselfi dengan kameraku. 

Tapi itulah umur orang kita tidak tahu, Selamat jalan Profesor. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com