Upaya Turunkan Stunting, Dinkes Ogan Ilir Gelar Rembuk Stunting
Reporter:
Widjan|
Editor:
Firdaus|
Kamis 22-09-2022,07:50 WIB
Kepala Dinkes Ogan Ilir menandatangani komitmen dan kesepakatan bersama dalam kegiatan rembuk stunting di Ogan Ilir.-Widjan Palpres.com-
OGAN ILIR, PALPRES.COM- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ogan Ilir menggelar kegiatan Rembuk Stunting dalam upaya penanggulangan dan penurunan angka stunting di Bumi Caram Seguguk.
Kegiatan yang mengambil tempat di sebuah hotel di kota Palembang itu dibuka Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan Dr Sisca Susanti.
Kepala Dinas Kesehatan Ogan Ilir Hendra Kudeta, pada 2018 berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar diketahui bahwa balita penderita Stunting di Ogan Ilir mencapai angka 43,9 persen atau berada diurutan kedua dari 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan.
Sedangkan di tahun 2019 angka balita penderita Stunting menurun menjadi 35,56 persen dan tahun 2020 dan pada tahun 2021 turun lagi menjadi 29.2 persen.
Meski telah terjadi penurunan Prevelensi, tetapi Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir tetap berupaya semaksimal mungkin memenuhi target pemerintah menurunkan angka stunting ke angka 14 persen.
"Karena itu pada tahun 2022 ditetapkan daerah fokus prioritas intervensi Stunting terintegrasi yaitu di 25 desa di 16 Kecamatan di Ogan Ilir," tutur Hendra Kudeta,Rabu 21 September 2022.
Dijelaskan Hendra, ada delapan tahapan aksi konvergensi Stunting, diantaranya adalah melakukan analisis situasi identifikasi sebaran Stunting, melaksanakan rembuk Stunting tingkat kabupaten, memberikan kepastian hukum bagi desa untuk menjalankan peran dan kewenangan desa dalam intervensi gizi terintegrasi, meningkatkan pengelolaan data Stunting dan melaksanakan review pelaksanaan program selama satu tahun berjalan.
"Rembuk Stunting yang digelar kemarin merupakan pilar ketiga penangan stunting adalah suatu langkah penting yang dilaksanakan dengan maksud bahwa Pemeintah kabupaten secara bersama sama melakukan konfirmasi, sinkronisasi dan sinergitas hasil analisis situasi dan penyusunan rancangan rencana kegiatan dari perangkat daerah penanggungjawab layanan di tingkat kabupaten dengan Kecamatan, Puskesmas dan Pemerintah desa," paparnya.
Sementara itu, Dr Siska Susanti yang membacakan sambutan Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar mengatakan, stunting adalah masalah gizi yang saat ini prioritas dalam pembangunan manusia di Indonesia yang bila tidak ditanggulangi dengan cepat dan tepat akan berdampak besar dalam perkembangan negara, baik dari segi pembangunan fisik dan pengembangan kualitas sumber daya manusia.
"Penurunan angka stunting memerlukan intervensi yang terpadu mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif. Untuk mendukung terintergrasinya pelaksanaan intervensi penurunan stunting di Kabupaten Ogan Ilir maka perlu dilaksanakan rembuk Stunting tingkat kabupaten yang akan memperkuat efektivitas intervensi penurunan stunting mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi," tuturnya.
Sementara Kabid Kesehatan Masyarakat Rahmad Edward mengatakan, untuk mendukung program pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dalam menurunkan angka stunting maka Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Ogan Ilir menjalin sinergi dengan lintas dengan sektor lain, selain itu dilakukan juga melakukan upaya kesehatan berupa 1000 hari pertama kehidupan.
"Mulai dari semenjak ibu belum menikah sudah dilakukan upaya dengan bekerja sama dengan kementerian agama dimana calon pengantin sudah kita berikan penyuluhan tentang kesehatan, vaksiidan saat hamil terus kita berikan layanan yang maksimal," tukasnya.VIV
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
palpres.com