Honda

Tragedi Kanjuruhan, Paling Mematikan Kedua di Dunia

Tragedi Kanjuruhan, Paling Mematikan Kedua di Dunia

Tragedi Kanjuruhan dengan korban tewas 130 orang menjadi yang terbesar kedua di dunia. --

JAKARTA, PALPRES.COM - Sepakbola Indonesia berduka. Sebanyak 130 orang (data terbaru) tewas dalam tragedi Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC menjamu Persebaya

Menurut Akmal Maharli Koordinator Save Our Soccer (SOS), belum pernah ada kerusuhan sepak bola di Indonesia dengan jumlah korban sebanyak ini.

"Ini tragedi terbesar sepanjang sejarah sepak bola Indonesia," kata Akmal dalam perbincangan di salah satu stasiun TV swasta, Minggu, 2 Oktober 2022 pagi.

Selain 130 orang meninggal dunia, kerusuhan itu juga membuat 180 orang luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

BACA JUGA:Jokowi Instruksikan Setop Sementara Liga 1, Buntut Tragedi Kanjuruhan

Dengan jumlah korban jiwa 130 orang, tragedi Kanjuruhan menjadi yang terbesar kedua dalam sejarah sepak bola dunia, mengalahkan Hillsborough maupun Hysel.

Korban jiwa terbanyak dalam pertandingan sepak bola terjadi tahun 1964 di Lima, Peru. Saat itu 328 orang tewas di Estadion Nacional Disaster.

Berikut ini 10 tragedi bencana yang menghilangkan nyawa banyak manusia di sepak bola, yang dilansir dari Sportskeeda.

 

1. Bencana Stadion Nasional Peru (1964)

Tragedi di Stadion Nasional Peru pada 1964, diyakini sebagai tragedi paling mematikan sepanjang sejarah.

Insiden ini terjadi pada laga kualifikasi Olimpiade antara Peru melawan Argentina.

Para pendukung Peru memulai kericuhan setelah dua gol timnas mereka dianulir oleh wasit.

Kericuhan tersebut membuat 318 orang tewas, dan lebih dari 500 orang lainnya mengalami cedera serius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: