Warga Bawa Material TMMD ke 115 Lewat Jembatan Gantung Terpanjang di Sumsel
Warga Desa Pagarbatu sedang membawa bahan material, menyeberangi jembatan gantung terpanjang di Sumsel, Sabtu 8 Oktober 2022.-Bernat Albar-Palpres.com
Tentu saja, masih kata Yuniardi, saat jembatan putus akses desa sempat putus dan terisolir namun masih bisa beraktifitas dengan menggunakan rakit untuk menyeberangi sungai.
“Bisa kembali digunakan warga desa jembatan gantung waktu itu warga bergotong royong memperbaiki jembatan gantung,” sebutnya.
Senada, salah satu warga Desa Pagarbatu Saidin (64) menjelaskan, putus jembatan gantung ini bisa dibangun kembali melalui gotong royong warga desa.
“Waktu itu jembatan gantung sempat putus dan dibangun kembali di zaman Riye (Kepala Desa), zaman Riye Samin, Madri dan Zainal,” ungkapnya.
Berhasil dibangun kembali pada zaman itu sempat tiga kali berganti kepala pemerintahan desa.
“Saya ingat betul jika zaman tiga Riye itulah jembatan gantung desa kami ini bisa berdiri kembali,” jelas Saidin.
Lebih jauh, Saidin mengatakan, sebelum adanya jembatan gantung sebagai akses utama, warga di desa untuk keluar desa menggunakan lanting (perahu bambu, red), perahu dan ketek (perahu yang menggunakan mesin).
BACA JUGA:Alat Berat Excavator Ikut Digunakan TMMD ke 115
“Saya sekarang berumur 65 tahun, saya masuk sekolah jembatan ini sudah ada. Sudah 60 tahun berdiri jembatan dan menjadi akses utama warga desa,” lugasnya.
Terpisah, Tim Percepatan Pembangunan, Bidang Ekonomi Kreatif dan Pariwisata, Mario Andramatik tidak menampik jika jembatan gantung tradisional ini merupakan jembatan gantung terpanjang di Provinsi Sumsel.
“Bahkan ada beberapa orang dari luar daerah saat berkunjung langsung dan melihat jembatan Gantung Desa Pagar Batu menilai ini bukan hanya terpanjang di Sumsel saja bahkan terpanjang di Indonesia,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com