Warga Muratara Kaget, Harga Bahan Bangunan Kompak Naik
Harga bahan bangunan kompak naik di Kabupaten Musi Rawas Utara membuat warga terkejut. Hal ini dipicu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). -Hengki Pransis-Palpres.com
Salah seorang pedagang toko bangunan, Uni Arsi, mengatakan, kenaikan harga bahan bangunan dipicu naiknya harga BBM.
"Kami kan beli juga, Mas, dari Batam dan Pulau Jawa. Di sana memang ada kenaikan. Jadinya kami ikut naik," ucapnya.
Tapi, kata dia, kenaikan harga bahan bangunan tidaklah signifikan.
Besarannya sudah diperhitungkan, baik upah bongkar, BBM, serta biaya pengiriman dari berbagai daerah.
"Kenaikan cukup mencolok itu semen. Bukan disengaja oleh distributor. Tapi memang harganya naik. Semen Padang, misalnya kini jadi Rp65 ribu persak, Semen Raja Rp75 ribu persak," ujarnya.
Ia mengatakan, kenaikan harga bahan bangunan tidak merata.
Ada beberapa yang naik, seperti semen dan besi behel. Sementara yang lain, seperti paku, pipa, kunci-kunci masih di harga semula.
"Material yang pokok saja harganya naik, yakni semen dan besi. Lainnya masih bertahan di harga yang sama," pungkasnya.
Sulitnya Cari Semen
Sebelumnya Warga Desa Karang Dapo I, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara mengeluhkan sulitnya mendapatkan semen. Kalaupun ada, harganya naik tinggi.
Umar (56), warga Desa Karang Dapo I mengatakan, sebelum Hari Raya Idul Adha, harga semen di toko bangunan masih normal. Namun kini, harga bahan bangunan itu mulai sulit didapat.
"Cari semen sekarang susah. Barangnya langka. Ada di salah satu toko. Tapi harganya naik, dari Rp68 ribu menjadi Rp75 ribu persak. Saya cukup terkejut," katanya.
Ia berharap pedagang tidak seenaknya menaikkan harga. Jangan ambil kesempatan dalam kesempitan.
Di sisi lain, salah seorang pemilik toko bangunan, Abad mengatakan, kenaikan harga semen bukan disengaja. Melainkan dari distributornya memang sudah naik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: