Laku di Pasaran Ogan Ilir, Begini Cara Tanam dan Perawatan Terong Hijau Bulat
Reporter:
Widjan|
Editor:
Firdaus|
Minggu 06-11-2022,21:53 WIB
Salah Satu Petani Terong Hijau Menerangkan Cara Perawatan dan Penanaman.-Widjan Palpres.com-
OGAN ILIR,PALPRES.COM-Sayuran jenis terong di pasaran Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan cukup laku, tak pernah sepi, karena tingkat konsumsi di masyarakat cukup tinggi.
Banyak jenis ragam bentuk terong yang dijual di pasaran.
Mulai dari terong ungu, hijau, bulat hingga panjang. Jenis terong bulat hijau biasa di konsumsi untuk di masak maupun dimakan sebagai lalapan.
Warga Indralaya Indah, Kusmayadi mengaku sudah sekitar 2 bulan terakhir menanam terong hijau bulat.
"Terong bulat hijau banyak orang makan untuk campuran lalapan. Soalnya jualnya mudah, jadi kalau untuk pemasaran InsyaAllah tidak ada kendala," ungkapnya, Minggu, 06 November 2022.
Terong untuk lalap dari sisi bentuk dan ukuran tentu saja berbeda dengan terung sayur umumnya jenis terung lalap berbentuk bulat dan ukuran kecil.
Budidaya terong lalap hijau karena dimakan mentah sebaiknya di budidayakan secara organik sehingga orang yang mengkonsumsinya tidak terkena racun pestisida dan lebih sehat.
"Untuk pupuk organik kita sebar pupuk kadang dari kotoran ayam sebanyak 50 karung ukuran 50 kilogram," jelasnya.
Kusmayadi mengatakan, rata-rata terong dapat mulai dipanen pada usia 3,5 bulan sejak tanam. Panen yang baik dilakukan sore atau pagi hari terutama saat musim kemarau.
Waktu seperti itu merupakan saat yang tepat karena buah sedang bagus-bagusnya sehingga bisa diperoleh terung berkualitas.
"Bila dirawat dengan baik tanaman dapat berproduksi menghasilkan buah terong hingga umur 5 hingga 6 bulan," ungkapnya.
Selain itu, pengolahan tanah dengan membentuk bedengan, agar tingkat pertumbuhan akar tanaman menjadi lebih baik dan terbebas dari banjir.
Pemasangan plastik mulsa juga akan lebih mempermudah proses pemeliharaan. Pengolahan lahan ini dilakukan 1 bulan sebelum penanaman bibit.
"Mencampurkan kotoran hewan yang sudah difermentasi pada bedengan sebagai pupuk dasar. Kotoran hewan dipakai karena lebih bisa mengikat air," jelasnya.
Persemaian pada umur 7 hari sudah bisa dipindahkan ke lahan yang telah dipersiapkan dengan jarak tanam 60×70 cm.
Menurutnya, pemeliharaan selama masa penanaman dapat menggunakan pemupukan yang bersifat semi organik. Sehingga tidak mutlak organik karena tanaman ini membutuhkan unsur makro yang lumayan banyak.
"Untuk luas lahan ada sekitar 350 milimeter jumlah tanaman nya ada 300an terong, tapi juga kita tumpang sarikan dengan tanaman jenis lain, biar menghindari hamanya berkumpul," terangnya.
Beberapa tanaman terong yang ditanam Kusmayadi sudah menghasilkan bunga dan sebagian telah berbunga.
"Sudah mulai buah, pernah coba petik buah pertama dapat 20 kg. Untuk seterusnya berjalan sambil nunggu panen. Banyak pembeli yang cari untuk dijual lagi, mereka biasanya malah datang langsung ke kebun," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
palpres.com