RDPS
Honda

Anti Ngantri, Isi BBM Pertalite Menggunakan MyPertamina atau Link Aja

Anti Ngantri, Isi BBM Pertalite Menggunakan MyPertamina atau Link Aja

Beli pertalite menggunakan aplikasi mypertamina atau link aja dijamin tidak ngantri.-Foto: Trisno Rusli/palpres.com-

PALEMBANG, PALPRES.COM - Pengendara kendaraan bermotor saat ini bisa mengisi bahan bakar minyak (BBM) subsidi menggunakan aplikasi MyPertamina atau Link Aja.

Pengisian BBM non tunai ini dijamin anti ngantri seperti membeli Pertalite dengan menggunakan uang tunai.

Dari pantauan Palpres.com, pengisian BBM subsidi menggunakan MyPertamina dan Link Aja sudah berlaku di SPBU 24.301.05, Jalan MP. Mangkunegara No.1, Suka Maju, Kecamatan Sako, Palembang.

Pengelola SPBU memasang pengumuman untuk beralih pembelian menggunakan aplikasi MyPertamina atau Link Aja.

BACA JUGA:Konversi BBM ke BBG, Nelayan di Muba Bisa Hemat Hingga Rp 1,2 Juta Perbulan

Dengan pemberlakuan sistem ini, pihak SPBU menjamin tidak akan terkena antrian saat membeli BBM subsidi tersebut, terutama kendaraan roda dua.

Hanya saja, pada waktu tertentu, pengguna MyPertamina tetap saja mengantri saat membeli menggunakan non cash ini.

"Iya, baru sekitar satu bulan ini kita menerapkan sistem pembelian non cash menggunakan aplikasi My Pertamina dan Link Aja," ujar salah seorang karyawan SPBU 24.301.05, Sabtu, 19 November 2022.

Seperti diketahui, PT Pertamina Patra Niaga melakukan uji coba cara baru pembelian BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar dengan menggunakan aplikasi MyPertamina yang berlaku per 1 Juli 2022 di lima propinsi.

BACA JUGA:Cara Mudah Bayar BBM Pakai OVO di Aplikasi MyPertamina

Sebagai BBM bersubdisi, menyalurkan penugasan Pertalite dan Solar ini diatur oleh regulasi, antara lain Peraturan Presiden No. 191/2014 dan Surat Keputusan (SK) BPH Migas No. 4/2020.

“Dalam menyalurkan BBM subsidi ada aturannya, baik dari sisi kuota atau jumlah maupun dari sisi segmentasi penggunanya. Saat ini, segmen pengguna Solar subsidi ini sudah diatur, sedangkan Pertalite segmentasi penggunanya masih terlalu luas. Sebagai badan usaha yang menjual Pertalite dan Solar, kami harus patuh, tepat sasaran dan tepat kuota dalam menyalurkan BBM yang disubsidi pemerintah,” jelas Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution.

Saat ini masih terjadi di lapangan adanya konsumen tidak berhak mengkonsumsi Pertalite dan Solar dan jika tidak diatur, besar potensinya kuota yang telah ditetapkan selama satu tahun tidak akan cukup.

Untuk memastikan mekanisme penyaluran makin tepat sasaran, maka Pertamina Patra Niaga berinisiatif dan berinovasi akan melakukan uji coba penyaluran Pertalite dan Solar bagi pengguna berhak yang sudah terdaftar di dalam sistem MyPertamina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: