Honda

Menelusuri Peradaban Tionghoa di Bumi Sriwijaya, Melalui Masjid Cheng Ho

Menelusuri Peradaban Tionghoa di Bumi Sriwijaya, Melalui Masjid Cheng Ho

Masjid Cheng Ho Palembang--Wikipedia

BACA JUGA:Tradisi Sedekah Bumi, Momen Kenang Sejarah Terbentuknya Desa Sri Mulyo

Barulah sekitar 2006, masjid ini selesai.

Pengerjaannya pun menghabiskaan biaya sekitar tiga milyar rupiah. 

Dana pembangunannya dibiayai Pemerintahan Provinsi Sumsel. 

Ditambah dengan dana sumbangan lainnya dari warga sekitar.

BACA JUGA:Telisik Jejak Ritual Agama di Masa Prasejarah

Ketiga, pemakaian perdana Masjid Cheng Ho Palembang 22 Agustus 2008. 

Ternyata, setelah selesai pada tahun 2006, masjid ini tidak langsung digunakan sebagai tempat ibadah umat muslim. 

Bangunan ini digunakan pertama kali Ketua PITI Sumsel dijabat Muhammad Afandi yang kini sudah tutup usia. 

Dalam perjalanan pembangunan masjid di Bumi Sriwjaya, pendiri terinspirasi kemegahan Masjid Cheng Ho di Surabaya, Jawa Timur. 

BACA JUGA:Museum dr AK Gani Terima Penghargaan Kategori Pelestarian Naskah Arsip Bersejarah

Keempat, Tiga warna Masjid Cheng Ho Palembang miliki makna yang mendalam. 

Tiga warna yang ditonjolkan memiliki arti yang berbeda. 

Warna hijau melambangkan bendera Islam, warna merah melambangkan Etnis Tionghoa yang mendiami tanah Sriwijaya.

Terakhir, warna kuning melambangkan keperkasaan Kerajaan Sriwijaya pada masanya. 

BACA JUGA:Mampir ke Rumah Pengasingan Bung Karno, LaNyalla: Bagian Sejarah Ditemukannya Mutiara Bangsa

Sebagai warga masyarakat yang mencintai kebudayaannya, sudah sepantasnyalah kita jaga tempat ini, baik keamanan maupun kebersihannya. Karena hal tersebut, tanggung jawab kita semua.

Mengenal Cheng Ho

Sebagaimana dikutip dari Wikipedia Cheng Ho adalah keturunan suku Hui, suku bangsa yang secara fisik mirip dengan suku Han tetapi memeluk agama Islam.

Cheng Ho melakukan pelayaran ke Malaka pada abad ke-15, dibawah Kaisar Yongle. 

Pada tahun 1424, Kaisar Yongle wafat. Penggantinya, Kaisar Hongxi (berkuasa tahun 1424–1425), memutuskan untuk mengurangi pengaruh kasim di lingkungan kerajaan. 

BACA JUGA:Jajaki Kolaborasi Sejarah Dan Budaya

Cheng Ho melakukan satu ekspedisi lagi pada masa kekuasaan Kaisar Xuande (berkuasa 1426–1435).

Menurut sejarah, Cheng Ho mengunjungi Nusantara (Kepulauan Indonesia) sebanyak tujuh kali.

Tercatat tiga kali Cheng Ho melakukan ekspedisi yang melintasi Palembang.

Pada pelayaran pertama pada tahun 1405–1407, pelayaran keempat pada tahun 1413–1415, dan pelayaran ketujuh pada tahun 1430–1433.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: