Warga Seberang Jambi Krisis Air Bersih, Perumda Tirta Mayang Berdalih Maraknya Aksi Pencurian Kabel
Personel Dit Samapta Polda Jambi mensuplai air bersih kepada warga. Kota Seberang Jambi--ig/@poldajambi
Warga sengaja meletakkan wadah air tersebut, lantaran pihak Perumda Tirta Mayang berjanji akan memberikan layanan air bersih melalui mobil tangki.
“Katanya orang PDAM mau memberikan air. Sulit air pak, kadang mandi kadang ndak. Kalau untuk masak beli air galon. Segalonnya Rp3 ribu. Antar sendiri, jemput sendiri,” ungkap Erwani, pelanggan Perumda Tirta Mayang di RT.05, Kelurahan Olak Kemang, Kecamatan Danau Teluk.
Dirut Perumda Tirta Mayang, Dwike Riantara beralasan, distribusi air bersih ke pelanggan terhambat akibat maraknya aksi pencurian aset pelayanan Perumda Tirta Mayang berupa meteran air dan kabel pompa.
Akibat maraknya pencurian itu, suplai air terganggu dan ribuan pelanggan tidak mendapat air selama berhari-hari.
"Kasus pencurian kabel pompa di Pasir Panjang yang terjadi beberapa hari lalu, berdampak pada terhentinya aliran air selama 4 hari bagi sekitar 3.200 pelanggan, setara dengan 16 ribu jiwa, di Kecamatan Danau Teluk dan Pelayangan, Jambi Kota Seberang," katanya.
Dia berharap pihak berwajib, pemerintah dan masyarakat membantu mereka mengamankan aset pelayanan air di Kota Jambi.
"Kami memiliki keterbatasan dalam mengawasi semua aset pelayanan di seluruh penjuru Kota Jambi. Petugas security kami juga tidak memiliki peralatan yang memadai untuk menghadapi pencuri yang bersenjata tajam, bahkan bersenjata api," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia mengharapkan pihak berwajib dapat mendampingi petugas Tirta Mayang dalam pengamanan.
"Sebelumnya sudah ada beberapa kali upaya pencurian di mana pelaku mengancam petugas kami dengan senjata tajam dan senjata api," jelasnya.
Camat Danau Teluk, Sofyan saat dikonfirmasi mengatakan, saat ini masyarakatnya membutuhkan air bersih untuk masak dan minum.
Khususnya bagi masyarakat yang bermukim di jalur lapis kedua kawasan Seberang.
"Karena di sana mobil tangki tidak bisa masuk. Jadi disiapkan dua tedmon di depan rumah saya. Warga bisa mengambil dengan derigen. Namanya air itu pada prinsipnya kurang. Kita prioritaskan untuk masak dan minum, kalau mandi bisa ke laut (sungai) dulu," tambahnya.
Ia menyatakan, dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak PDAM, untuk memprioritaskan air bersih buat pesantren, masjid, dan musala di kawasannya.
"Yang kendala kita yakni masyarakat jalur lapisan kedua, jalannya tidak bisa dilalui mobil tangki," ujarnya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: