7 Tarian Tradisional Sumatera Selatan, Wong Kito Galo Wajib Tau!
Sebagai salah satu provinsi di Indonesia, Sumatera Selatan dikenal sebagai provinsi besar yang memiliki beragam adat istiadat dan ragam budaya, salah satunya adalah bahasa. -Foto: Alhadi Farid-palpres.com
Tari Erai-Erai populer sejak tahun 1950-an ketika beberapa Instrumen musik akustik seperti biola dn akordion mulai merubah wilayah kabupaten Lahat, sebelumnya diiringi instrumen musik gambus/perkusi saja.
Busana yang dipakai penari dalam membawakan tari Erai-Erai yaitu Baju Kurung Panjang, kain tumpal perahu, pending, anting-aning, serta aksesoris penunjang.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Tempat Wisata di Prabumulih, Nomor 3 Paling Populer
4. Tari Melati Karangan
Tarian ini menggambarkan tentang keagungan para gadis dan ibu-ibu daerah Palembang.
Para penari menggunakan busana khas Palembang.
Para gadis mengenakan lenggak dan subang, sedangkan para ibu mengenakan baju kurung dengan selendang.
5. Tari Sambut Silampari
Tari Sambut Silampari berkembang di era tahun 50-an, masyarakat yang akan mengadakan suatu hajatan, konon tetua-tetua kampung yang memiliki kekuatan supranatural akan memanggil peri dari kayangan turun ke bumi menghibur masyarakat di acara hajatan tersebut.
Setelah selesai menari peri-peri tersebut akan kembali ke kayangan dengan sendirinya. Seiring dengan perkembangan zaman.
Tari Sambut Silampari dijadikan sebagai tari penyambutan bagi tamu-tamu agung datang ke Kota Lubuk Linggau.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Gedung Serbaguna untuk Acara Pernikahan di Palembang
6. Tari Madik / Nindai
Tari Madik / Nindai adalah tarian khas Sumatera Selatan yang menggambarkan proses pemilihan calon menantu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: