Honda

PT Tirta Fresindo Jaya Diminta Lebih Terbuka Soal Loker dan CSR

PT Tirta Fresindo Jaya Diminta Lebih Terbuka Soal Loker dan CSR

Koordinator dapil X, MF. Ridho saat meminta pihak PT Tirta Fresindo Jaya untuk mengubah lebel minuman produksi mereka-Rossa-palpres.com

Reses Tahap III Tahun 2022 Dapil X DPRD Sumsel

KEBERADAAN PT Tirta Fresindo Jaya Plant Banyuasin dirasa belum banyak memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. Perusahaan yang masuk grup Mayora ini diminta bisa lebih terbuka, terutama masalah lowongan kerja (loker) dan penyaluran CSR.

Permintaan ini diutarakan Camat Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, Salinan, SSos, saat berdialog dengan anggota DPRD Sumsel asal Dapil X yang berkunjung ke PT Tirta Fresindo Jaya dalam rangka reses tahap III tahun 2022.

Reses berlangsung selama sepekan pada 1 hingga 8 Desember 2022. Anggota Dapil X yang mengikuti reses yakni Muhammad F. Ridho, ST, MT selaku koordinator didampingi para anggota Nasrul Halim, SH; Muhammad Yaser, SE; Nadia Basyir, SE; Marzuki, SE; Maliono, SH; dan Herman.


Anggota Dapil X DPRD Banyuasin-Rossa-palpres.com

Pada kesempatan ini, Camat Talang Kelapa, Salinan mengeluarkan uneg-uneg terhadap perusahaan. Dia mengutarakan, masih sangat sedikit warga Talang Kelapa yang bekerja di perusahaan grup Mayora itu. 

Camat pun minta agar PT Tirta Fresindo Jaya lebih terbuka dalam penerimaan karyawan. Saat ada penerimaan atau lowongan kerja hendaknya disampaikan ke pihaknya.

“Agar kami dapat memberitahu kepada masyarakat, khususnya di ring 1, dan kami minta warga di sini dapat diutamakan sesuai dengan kemampuan mereka,” tutur Salinan.

Senada disamapaikan Plt Lurah Sukomoro, Susilawati. Dia membeberkan betapa susahnya warga setempat untuk bisa diterima di PT Tirta Fresindo Jaya. Bahkan hal ini sering dikeluhkan warga yang tinggal di ring I perusahaan.

"Kami ini idak minta untuk jabatan manajer. Kami sadar diri, mereka melamar sesuai dengan kemampuan," ujar Susilawati. 


Koordinator dapil X, MF Ridho Memberikan kata sambutan-Rossa-palpres.com

Keterbukaan lain yang diharapkan dari perusahaan ini adalah masalah CSR. Menurut Camat, dengan adanya keterbukaan, pihaknya bisa memberitahu perusahaan kegiatan apa yang benar-benar dibutuhkan warga sehingga penyaluran CSR bisa benar-benar bermanfaat untuk warga. 

Tak hanya camat dan lurah yang mengeluarkan keluhan, bahkan pihak Dapil X pun sengaja datang ke PT Tirta Fresindo Jaya untuk mendesak perusahaan tersebut mencantumkan nama Sukomoro, Banyuasin pada label Le Minerale yang diproduksi. Pasalnya, air yang diolah menjadi Le Minerale itu bersumber dari air tanah Sukomoro.

Koordinator Dapil X, Ridho dengan tegas menyatakan, sudah seharusnya pada label Le Minerale yang diproduksi PT Tirta Fresindo Jaya  ditambahkan kata: sumber air dari Sukomoro, Banyuasin. “Dengan demikian dapat membawa nama Banyuasin dan menjadi terkenal,” kata Ridho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com