Honda

Museum Subkoss Terima Hibah Meriam Tua Peninggalan Masa Penjajahan Belanda

Museum Subkoss Terima Hibah Meriam Tua Peninggalan Masa Penjajahan Belanda

Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya kembali menerima hibah benda bernilai sejarah dan budaya dari masyarakat berupa meriam tua diduga peninggalan masa penjajahan Belanda. -Fran Kurniawan-Palpres.com

LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM- Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya kembali menerima hibah benda bernilai sejarah dan budaya dari masyarakat berupa meriam tua diduga peninggalan masa penjajahan Belanda. 

Sebelumnya museum ini juga menerima hibah benda lainnya, berupa benda pusaka, helm, topi tentara, mesin tik, kitab Qishash Al Anbiya, kitab Tajul Muluk dan sejumlah gerabah.

Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel H Chandra Amprayadi melalui Kepala Unit Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya, Eva Kumalwati mengungkapkan, meriam tua tersebut dihibahkan oleh M Taulus Suray Kusuma, warga Dusun IV, Desa Mardi Harjo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas.

Menurut penuturan Taulus, meriam tua itu didapatkannya secara turun menurun dari puyangnnya, dan saat itu ditemukannya di dekat kandang ayam. 

BACA JUGA:Museum Perjuangan Subkoss Terima Hibah Benda Bernilai Sejarah dan Budaya

“Meriam didapatkan Pak Taulus dari daerah asalnya di Desa Kebur, Kecamatan Merapi, Kabupaten Lahat. Kemudian dibawanya ke rumahnya saat ini di Musi Rawas," kata Eva menuturkan cerita Taulus.

Taulus merasa terpanggil menghibahkan meriam tua itu kepada Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya setelah melihat dan mengetahui adanya beberapa warga Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas yang menghibahkan benda bernilai sejarah dan budaya. 

"Pak Taulus sempat melihat-lihat koleksi di museum, dan terketuk hatinya untuk menghibahkan meriam tua. Kami ucapkan terimakasih kepada Pak Taulus, karena dapat menambah koleksi di Museum Subkoss. Semoga kedepan lebih banyak lagi masyarakat yang ikut terpanggil menghibahkan benda bernilai sejarah dan budaya ke Museum Subkoss," harapnya.

Sebelumnya, Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Museum Negeri Sumsel menerima hibah benda bernilai sejarah serta budaya untuk ditempatkan di Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya dari tiga orang warga Kota Lubuklinggau.

BACA JUGA:Komunitas Detector Sriwijaya Hibahkan 1000 keping Koin Sriwijaya Temuan Sungai Musi

Hadir dalam penyerahan hibah tersebut, Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel H Chandra Amprayadi, Kasi Museum Negeri Sumsel, Adi Citra Sandy, Kepala Lembaga Pemangku Adat (LPA) Kota Lubuklinggau, H Rahman Sani, Ketua FKUB, H Ismu Rizal,  Sekretaris Disbpar Lubuklinggau, Sodri.

Perwakilan Dispar Kabupaten Mura, Emil, perwakilan Dispar Kabupaten Muratara, Masyudin, Lurah Pasar Pemiri, Ani Kurniawati, Kepala Unit Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya, Eva Kumalwati, Ketua AGSI Kota Lubuklinggau, Sisca Arie Hanika dan tiga warga penghibah benda, Aperi Pahriansyah, Hari Kristian dan Restan Mantap.

Adapun benda-benda yang dihibahkan berupa, 2 bilah keris, 2 bilah badik, 1 bilah belati, dua buah helm, mesin tik, satu topi tentara, satu kitab Qishash Al Anbiya, satu kitab Tajul Muluk dan sejumlah gerabah.

Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel, H Chandra Amprayadi mengucapkan rasa terima kasih atas kepedulian tiga warga Kota Lubuklinggau yang sudah menghibahkan benda bernilai sejarah dan budaya untuk Museum Perjuangan Subkoss Garuda Sriwijaya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com