Mengenal Tradisi Lisan Senjang, Seni Menyampaikan Nasehat Khas Kabupaten Musi Banyuasin
Tradisi lisan senjang merupakan kesenian khas Kabupaten Musi Banyuasin berupa nasehat--giwang.sumselprov.go.id
BACA JUGA:Wajib Dikunjungi, Ini 5 Tempat Wisata Murah di Sekayu Paling Hits dan Instagramable
Satu keistimewaan dari kesenian senjang ini adalah penyajiannya yang kompleks sehingga menarik. Dikatakan kompleks karena penyajianya selalu dinyanyikan dan diiringi dengan musik.
Selain itu, tradisi lisan ini juga memiliki kebermanfaatnnya dalam kehidupan sehari-hari yang masih dirasakan oleh masyarakat Musi Banyuasin, makanya hingga kini kesenian ini masih dilestarikan walaupun sudah tidak terlalu banyak.
Senjang biasanya terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama merupakan bagian pembuka. Bagian kedua merupakan isi senjang yang akan disampaikan.
Bagian ketiga merupakan bagian penutup yang biasanya berisi permohonan maaf dan pamit dari pesenjang.
BACA JUGA:Bikin Ngiler, 5 Makanan Khas Musi Banyuasin Ini Wajib Dicoba
Makna dan nilai yang terkandung pada Senjang antara lain berisi nasehat, ajaran moral, kritik, yang bersifat edukatif dan sangat berguna dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, serta sebagai alat kontrol sosial dan politik.
Nasehat tersebut berfungsi menyadarkan dan mengontrol orang-orang yang mendengar Senjang agar tidak melakukan hal-hal di luar norma-norma masyarakat.
Namun sayangnya, penampilan senjang tampaknya mengalami perkembangan.
Pada zaman dahulu, penutur senjang biasanya menciptakan senjangnnya secara spontan, sehingga tema yang akan disampaikan disesuaikan dengan suasana yang dihadapinya.
BACA JUGA:Masih Ada Waktu! Begini Cara Mencairkan Bantuan Saldo DANA Gratis Rp700 Ribu dari Pemerintah
Akan tetapi, sekarang kepandaian senjang serupa itu sudah sangat langkah. Pesenjang biasanya menyiapkan senjangnya jauh hari sebelumnya.
Bahkan sering terjadi pesenjang menuturkan senjangnya dengan melihat teks yang telah dipersiapkan.
Pada zaman dahulu juga, musik pengiring senjang adalah musik tanjidor. Seiring dengan perkembangan permusikan dewasa ini tanjidor sudah nyaris langkah digunakan tetapi penggantinya adalah musik melayu atau organ tunggal.
Kesenian senjang juga banyak terdapat didaerah lainnya di bagian hulu sungai musi,diatarnya kab. Musi Rawas,Daerah Rupit, Rawas, Muara Beliti, Kota Lubuklinggau, Tebingtinggi, Lintang Empat Lawang, Muara Saling,propinsi Bengkulu daerah Sindang Kelingi, Kota Padang, Lubuk belimbing, Kepala Curup, Kec. Lembak Kota Bengkulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: kemdikbud.go.id