Lato-Lato Permainan yang Kalahkan Trompet Tahun Baru
Abdullah, 76 tahun, menawarkan permainan lato-lato pada pengguna Jalan Yos Sudarso, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumsel-Frans Kurniawan -Palpres.com
LUBUKLINGGAU, PALPRES.COM – Penghujung tahun 2022, permainan lato-lato banyak digandrungi anak-anak disejumlah wilayah di Indonesia.
Bahkan peminatnya melebihi permainan "resmi" pergantian tahun baru, berupa trompet.
Permainan lato-lato sendiri ternyata dapat meramaikan penghujung tahun 2022 di masyarakat ini, bahkan video anak-anak bermain lato-lato viral di berbagai media sosial.
Informasi yang didapati dari media digital menyebutkan nama permainan lato-lato diambil dari Bahasa Bugis, selain nama lato-lato ada juga yang menamakan katho-katho dan tek-tek sesuai daerah masing-masing.
Walaupun namanya tidak sama, tetap cara bermainnya tidak berbeda jauh.
Yang membedakan hanyalah keterampilan pemain dalam mengolah menjadi berbagai gerak.
Pantauan Palpres.com di bilangan Jalan Yos Sudarso dan Jalan Garuda Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan banyak ditemui pedagang yang menjual lato-lato.
Mereka mengaku perhari dapat menjual lima kali lipat lato-lato dibandingkan trompet.
BACA JUGA:Hore! Tenaga Honorer Tak Jadi Menganggur di 2023, Jalankan Skema Ini
"Kemarin saya jual 20 buah lato-lato, kalau trompet hanya laku 2 buah.
Untuk hari ini sudah laku 7 lato-lato, tapi trompet belum ada yang laku," ujar Abdullah, 76 tahun, salah satu penjual lato-lato di Jalan Yos Sudarso.
Dikatakannya, satu buah lato-lato dijual seharga Rp 20.000 perbuah dengan warna bervariatif.
"Saya beli lato-lato secara terpisah di toko mainan, kemudian saya rangkai kembali dengan tali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: