RDPS
Honda

Mengejutkan! Transaksi Video Porno Anak Pakai Dompet Digital, Nilainya Fantastis, Capai Rp 114 Miliar

Mengejutkan! Transaksi Video Porno Anak Pakai Dompet Digital, Nilainya Fantastis, Capai Rp 114 Miliar

Ilustrasi-Net-

Salah satunya, mudah mengakses pornografi. 

BACA JUGA: Wow! Korupsi Dana Bansos BPNT/Sembako Terbesar 2022 Ada di Provinsi Ini

Sebanyak 66,6 persen anak laki-laki dan 62,3 persen anak perempuan di Indonesia pernah menyaksikan pornografi melalui media online.

Data tersebut berdasarkan hasil Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja (SNPHAR) KPPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak). 

"Data SNPHAR menyebutkan cukup besar anak-anak yang menyaksikan kegiatan seksual melalui media online," ujar Asisten Deputi Pelayanan Anak KPPPA, Robert Parlindungan S. di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dia juga mengungkapkan 34,5 persen anak laki-laki pernah terlibat pornografi atau mempraktikkan langsung kegiatan seksual. 

BACA JUGA:Jangan Panik, Meski PPKM Dicabut Bansos Tetap Disalurkan Tahun 2023, Tapi Cuma Ini

Sebanyak 25 persen dilakukan anak perempuan. 

"Angka ini menunjukkan anak laki-laki dan anak perempuan tersebut sudah pernah terlibat pornografi. 

Baik itu pencabulan maupun hal lain terkait aktivitas pornografi," imbuhnya.

Dari data itu, lanjut Robert, sebesar 38,2 persen dan 39 persen anak pernah mengirimkan foto kegiatan seksual melalui media daring.

BACA JUGA:Begini Nasib Bansos yang Akan Disalurkan Januari 2023 Setelah Presiden Jokowi Cabut PPKM Level 1 di Indonesia

"Jadi ini cukup besar, media-media online ini dipenuhi dengan hal-hal yang tidak pantas untuk dilihat dan ditonton oleh anak-anak," tegas Robert. 

Menurutnya, persoalan ini makin kompleks dengan perkembangan teknologi yang makin pesat. Pornografi dinilai bisa merusak masa depan anak.

"Hampir semua kekerasan seksual terjadi karena kita belum mampu menekan pornografi ini," urainya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fin.co.id