Transportasi Puluhan Tahun Angkut Warga Bawa Hasil Bumi Kini Telah Berganti, Apakah Itu
Salah satu warga yang menjadi Pol-PP Desa, menunjukan rakit dulunya sebagai transportasi penyebaran ke kebun, Senin 9 Januari 2023.-Bernat Albar-Palpres.com
LAHAT, PALPRES.COM- Puluhan tahun lamanya alat transportasi tradisional yang terbuat dari bambu yang disusun sedemikian rupa, sehingga membentuk rakit dengan panjang 6 meter dan lebar 2,5 meter membantu petani dan sepeda motor menyeberangi aliran Sungai Pangi untuk ke kebun ataupun membawa hasil bumi berupa getah karet, kelapa sawit dan durian.
Kini, hal tersebut sudah berlalu dan digantikan dengan lebih modern yakni jembatan gantung yang dibangun sepanjang 150 meter.
Dan masyarakat pun tidak perlu lagi takut ataupun khawatir lagi ketika air pasang menghambat mereka beraktifitas.
Haunalipah salah satu warga Desa Lubuk Lungkang, Kecamatan Kikim Selatan membenarkan, setidaknya sudah 50 kali rakit tersebut diganti apabila rusak, untuk mengangkut petani yang ingin menyeberang.
BACA JUGA:Pemukiman Korban Banjir Gunung Kembang Siap Huni, Bupati Lahat Serahkan Kunci Rumah
“Rakit tersebut ditarik dengan tali yang telah dipersiapkan sebelumnya, apabila aliran sungai tinggi dan deras maka tidak ada yang berani menyeberang,” terang dia, Senin 9 Januari 2023.
Ia menjelaskan, bahkan pernah Sungai Pangi ini membesar hingga ketinggian mencapai lebih kurang 6 meter, secara otomatis satu pun petani tidak ada yang ke kebun pada saat ini.
"Dan kini, kami warga Lubuk Lungkang dan Padang Bindu, mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat dalam hal ini Bupati Lahat, Cik Ujang SH atas dibangunnya akses jembatan gantung," harap Haunalipah.
Senada, Kepala Desa (Kades) Padang Bindu, Sucianto menerangkan, awalnya untuk membawa hasil perkebunan yakni, gerak karet yang tiap minggu dapat menghasilkan 4.000 kilogram (Kg).
BACA JUGA:Kamu Harus Tau! 5 Wisata yang Wajib Dikunjungi Jika Berada di Lahat
Selain itu, kelapa sawit dan durian dibawa menggunakan rakit, dimana, 80 persen mayoritas mata pencaharian penduduk sebagai petani.
“Kini, Pemkab Lahat telah merealisasikan pembangunan infrastruktur jembatan gantung sepanjang 150 meter, sehingga petani tidak perlu lagi menyeberang Sungai Pangi yang lebarnya 5 meter dengan cara ditarik," paparnya.
Ia menyebutkan, luas lahan kebun yang digarap dua desa tersebut mencapai 300 hektar, yang memang selama ini hasil produksi dibawa dengan rakit.
“Rakit dengan panjang 6 meter dan lebar 2,5 meter inilah, menjadi satu-satunya akses petani menyeberang, itu pun kalau aliran debit sungai surut,” sebut Sucianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com