Transportasi Puluhan Tahun Angkut Warga Bawa Hasil Bumi Kini Telah Berganti, Apakah Itu
Salah satu warga yang menjadi Pol-PP Desa, menunjukan rakit dulunya sebagai transportasi penyebaran ke kebun, Senin 9 Januari 2023.-Bernat Albar-Palpres.com
BACA JUGA:CATAT! Begini Caranya Agar Pemilik KIS Bisa Dapat Dana BSU Rp600.000
Kini, sambung Sucianto, perhatian dari Bupati Lahat, Cik Ujang SH dengan membangun jembatan gantung begitu sangat membantu sekali petani.
"Mereka tidak perlu lagi bersusah payah, dimana, motor dapat melintasi sarana umum tersebut, membawa gerak karet hingga 80 kg,” bebernya.
Sementara itu, Kades Lubuk Lungkang, Dina Juliyanti menyampaikan, kedua warga desa sangat berterima kasih atas pembangunan yang telah dikerjakan selama ini. Termasuk juga, bedah rumah pun telah direalisasikan.
“Di 2023 akses jalan lingkar, jalan setapak dan lainnya pun telah dianggarkan, sebab dua desa yang berdiri 1928, barulah Bupati Lahat, Cik Ujang SH melakukan pembangunan," ulasnya.
BACA JUGA:Gercep! Hanya Modal KTP, Pemilik Kartu BPJS Kesehatan Bisa Dapat Saldo DANA Rp4.200.000
Dia berharap, dirinya bersama Kades Padang Bindu dan masyarakat Kikim Selatan mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian dari Pemkab Lahat, atas pembangunan jembatan gantung.
“Kendaraan roda dua milik petani kini hilir mudik menyeberangi Sungai Pangi, Tanpa adanya rasa khawatir terbawa arus, semuanya akses tersedia mempermudah masyarakat beraktifitas,” harap Dina Juliyanti.
Dilain pihak, Bupati Lahat, Cik Ujang SH mengatakan, atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat, kedua desa serta masyarakat begitu antusias dengan adanya jembatan gantung sebagai akses penyebaran dalam membawa hasil perkebunan serta pertanian.
"Jembatan gantung ini, tentunya membantu petani dalam beraktifitas sehari-hari, apalagi selama ini menggunakan rakit membawa hasil panen," sebutnya.
BACA JUGA:Nah Lho! Revisi Perpres Beli BBM Harus Pakai QR Code, Konsumen Tidak Bisa Pindah SPBU
Dirinya menambahkan, setelah survey ke lapangan langsung, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) memasukkan ke dalam anggaran, sehingga dibangunkan jembatan gantung.
“Alhamdulillah, kini petani tidak perlu lagi memakai rakit semaunya telah dilaksanakan, dan getah karet, kelapa sawit bisa keluar serta dijual,” pungkas Cik Ujang.
Cik Ujang berharap, agar kiranya kepada kades, perangkat desa dan masyarakat, untuk menjaga supaya akses dimaksud tetap awet.
“Pelihara terus jembatan gantung, sehingga tidak cepat rusak, apa yang kita berikan ini memang untuk penduduk desa seutuhnya," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: palpres.com