Honda

Nasi Minyak, Asimilasi antara Budaya Melayu Palembang dan Pendatang Arab Masa Kesultanan

Nasi Minyak, Asimilasi antara Budaya Melayu Palembang dan Pendatang Arab Masa Kesultanan

Ilustrasi Nasi Minyak-Net-

BACA JUGA:Penerima KIS BPJS Kesehatan Bisa Dapat 5 Bansos Ini, Segera Cek Link Berikut!

Meskipun berbeda usia, dan gender.

Salah satu tempat legendaris yang menjual nasi minyak di Palembang adalah Warung Nasi Minyak H. Abuk. 

Warung Nasi Minyak H. Abuk ini memiliki 2 cabang di Palembang yaitu di Jalan Dr. M Isa no 823 Pasar Kuto, Palembang atau di Jalan MP Mangkunegara No 9A Bukit kecil, Palembang. 

Jika di cabang pasar kuto buka sampai jam 8 malam dan dicabang satunya hanya sampai jam 5 sore. 

BACA JUGA: 5 Artis Cantik Ini Berasal dari Bangka Belitung, Nomor 4 Dikenal Sebagai Penyanyi Top

Di Warung Nasi Minyak H. Abuk  seporsi nasi minyaknya  dihargai sebesar Rp 12.000.

Dari semua nasi minyak yang pernah saya cicipi di Palembang sejauh ini memang disinilah yang rasanya paling otentik. 

Adapun pelengkap sajian nasi minyak ini adalah acar dan juga sambalnya, namun untuk sambal ini cukup berbeda yaitu sambal buah yang memiliki rasa manis dan asem.  

Untuk kuahnya kamu bisa memilih sesuai selera, beserta lauk pendampingnya. 

BACA JUGA:Ini 4 Daerah Terkaya di Provinsi Bangka Belitung

Sebagai perwujudan dari Asimilasi Antara Budaya Melayu Palembang Darussalam dan pendatang Arab Masa Kesultanan di Kampung Arab, sudah sepantasnyalah kuliner yang satu ini tetap terus dijaga dan dilestarikan oleh setiap warga Sumatera Selatan pada umumnya. 

Semoga! *

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: