RDPS
Honda

Nasi Minyak, Asimilasi antara Budaya Melayu Palembang dan Pendatang Arab Masa Kesultanan

Nasi Minyak, Asimilasi antara Budaya Melayu Palembang dan Pendatang Arab Masa Kesultanan

Ilustrasi Nasi Minyak-Net-

BACA JUGA:CATAT! Begini Caranya Agar Pemilik KIS Bisa Dapat Dana BSU Rp600.000

Lambat laun, seiring pesatnya pertumbuhan ekonomi, maka para migran diizinkan untuk tinggal di tepi Sungai Musi, bagian Ulu Palembang yang sekarang terkenal dengan Kampung Arab Al-Munawar. 

Orang-orang Arab ini kemudian menyebarkan budaya hingga kuliner hingga terciptalah berbagai kuliner perpaduan Arab dan Palembang, Indonesia yang kaya aneka rempah dan beraroma kuat, salah satunya adalah nasi minyak. 

Tak heran, nasi minyak ini bercita rasa seperti makanan Timur Tengah.

Menurut penuturan dari warga yang ada di Kampung Arab, dahulu nasi minyak adalah hidangan yang eksklusi hanya disajikan untuk keluarga Kesultanan Palembang Darussalam (bangsawan). 

BACA JUGA:Pemilik Kartu KIS Bisa Dapat Dana PIP Rp1.000.000, Begini Caranya

Tetapi, semakin berjalanya waktu, nasi minyak sudah bisa dinikmati oleh siapa saja termasuk rakyat jelata.

Setidaknya ada dua jenis nasi minyak yang sering ditemui jika  berada di Kota Palembang.  

Nasi minyak merah dan kuning. 

Warna merah pada nasi minyak merah didapat dari tomat, sedangkan warna kuning pada nasi minyak kuning dari kunyit. 

BACA JUGA:Kembali Dibuka, Begini Cara Daftar Kartu Prakerja 2023 Biar Dapat Bantuan Rp4.200.000

Nasi minyak dapat dihidangkan dengan berbagai lauk dari daging, tahu, hingga ikan. 

Untuk daging, nasi minyak dapat dinikmati bersama dengan rendang daging, kari ayam, gulai daging, atau ayam goreng. 

Nasi minyak juga nikmat disantap bersama dengan cakalang suwir, telur dan tahu balado, atau paru goreng. 

Proses pembuatanya yang tidak lepas dari banyaknya rempah, menambah cita rasa tersendiri bagi siapapun yang menikmatinya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: