Honda

Pupuk Indonesia Siapkan 355.313 Ton Pupuk Subsidi Untuk Aceh Hingga Jawa Tengah

Pupuk Indonesia Siapkan 355.313 Ton Pupuk Subsidi Untuk Aceh Hingga Jawa Tengah

PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi di penjualan wilayah bagian Indonesia Barat sebesar 355.313 ton.-Istimewa-Palpres.com

BACA JUGA:Asyik! Khusus Pemilik KIS, Dana Bansos Segera Cair, Besarannya Rp3.000.000

Sedangkan penjualan wilayah 2 realisasinya 12.990 ton yang terdiri dari 9.214 ton urea dan 3.776 ton NPK. Selanjutnya, untuk daerah penjualan wilayah 3A, Pupuk Indonesia telah menyalurkan 66.066 ton yang terdiri dari 41.857 ton pupuk urea 24.209 ton NPK. 

Dan untuk penjualan wilayah 3B realisasinya 45.899 yang terdiri dari 27.752 ton Urea dan 18.147 ton NPK.  

Stok pupuk bersubsidi yang didistribusikan oleh Pupuk Indonesia ini sesuai dengan amanat yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 04 Tahun 2023 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian. 

Sementara petani yang menerima, dikatakan Agus harus memenuhi persyaratan dalam Permentan Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian. 

BACA JUGA:Simak Cara Dapat Dana PIP Rp1 Juta untuk Pelajar Meski Tak Punya KIP

Berdasarkan beleid tersebut, petani yang berhak mendapatkan yaitu wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam SIMLUHTAN (Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian), menggarap lahan maksimal dua hektar, dan menggunakan Kartu Tani (untuk wilayah tertentu). 

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa petani dapat menebus pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi yang telah ditentukan untuk melayani kelompok tani setempat.

“Perlu diketahui juga, Permentan Nomor 10 Tahun 2022 juga menetapkan sembilan komoditas saja yang mendapat pupuk bersubsidi, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi. Kesembilan komoditas ini merupakan pertanian strategis yang berdampak terhadap inflasi sehingga komoditi yang lain tidak lagi mendapat alokasi,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpres.com